Warga Dusun Wates ‘Gotong Rumah’

Warga Dusun Wates ‘Gotong Rumah’

MAJALENGKA -  Dusun Wates, Desa Jatisura,  Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, memiliki sejarah panjang konflik tanah. Tokoh pemuda setempat yang juga aktivis Jatiwangi Art Factory (JAF), Ismal Muntaha menjelaskan Jepang, ketika menduduki Indonesia di tahun 1942 membangun pangkalan udara di Kecamatan Jatiwangi, Majalengka. Merasa kondisi ketika itu tidak aman, Sayim yang ketika itu menjabat sebagai kepala desa berinisiatif mengajak warga Dusun Wates Desa Jatisura pindah ke dusun tetangga. Seluruh harta benda dibawa termasuk menggotong rumah-rumahnya. Tak lama setelah Jepang dikalahkan sekutu dan pergi dari Indonesia, warga Wates pun pulang untuk kembali menduduki dusunnya, tanah yang sudah turun temurun ditinggali. Namun, tak lama setelah itu, TNI AU mengklaim tanah warga dusun Wates sebagai tanah milik mereka. Akibatnya, hingga saat ini warga Wates kehilangan hak milik atas tanah materialnya. Berbagai upaya dilakukan warga, termasuk terus menerus menghidupi kebudayaan tanah tersebut dengan berbagai tindakan kultural sebagai ungkapan rasa pemilik kebudayaan Dusun Wates. Badan Kajian Pertanahan, sebuah divisi riset dari Jatiwangi Art Factory akan mengadakan peristiwa pembuatan sertifikat secara mandiri sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan atas berbagai jerih payah warga Wates. Peristiwa ini akan didahului dengan upacara menggotong rumah yang dilakukan warga secara beramai-ramai menuju Dusun Wates. Hal itu sebagai simbol dari pendudukan kembali tanah Wates. Acara dilanjutkan dengan istighotsah, serta penyerahan tumpeng tanah dari sesepuh Dusun Wates kepada perwakilan generasi muda. \"Kami mengadakan peristiwa pembuatan sertifikat mandiri hari ini di Dusun Wates, Desa Jatisura,\" ujarnya. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: