Harga Daging Malah Turun

Harga Daging Malah Turun

Sembako Masih Relatif Stabil LEUWIMUNDING – Untuk mengetahui harga dan ketersediaan kebutuhan pokok menjelang Lebaran, Camat Leuwimunding, Drs Asep Rukanda MSi didampingi bawahannya, kemarin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional setempat. Satu persatu lapak pedagang dihampiri, mulai pedagang kelontongan, daging, beras, hingga sayuran. Berdasarkan pantauannya, Camat Asep menyimpulkan bahwa, meski Idul Fitri makin dekat, namun tidak semua harga kebutuhan pokok di Pasar Leuwimunding naik. Bahkan ada di antaranya yang justru turun. Terungkap bahwa harga daging baik sapi maupun ayam di pasar tersebut masih stabil, sekitar Rp58 ribu/kg untuk daging ayam dan Rp60 ribu/kg untuk daging sapi. Demikian juga harga beras yang masih stabil sekitar Rp6.500 hingga Rp7.000/kg, belum ada kenaikan berarti. Kebutuhan lainnya yang harganya masih stabil adalah kacang sebesar Rp14 ribu/kg, sementara harga kemiri Rp27 ribu/kg. Untuk kebutuhan yang harganya naik antara lain gula pasir dari Rp9.000/kg menjadi Rp9.500. Bawang putih dari Rp20 ribu menjadi Rp22 ribu/kg. Sedangkan minyak sayur justru turun dari Rp9.000 menjadi Rp8.500/kg. “Tidak semua harga naik. Ada yang tetap, namun banyak pula yang turun atau mulai stabil,” ujar H Juju, pedagang kelontong di Pasar Leuwimunding. Juju mengakui, untuk penjualan beras kali ini cenderung sepi. Penyebabnya adalah banyaknya kegiatan pengadaan beras melalui program paket Ramadan, sejenis tabungan yang dikelola warga. “Sekarang mah jualan beras sangat sulit, sebab kebanyakan masyarakat di sini sudah memiliki stok beras yang cukup, karena rata-rata mengikuti program paket Ramadan,” ujar Juju. Sementara itu, pantauan Radar di Pasar Talaga, harga daging kambing mengalami penurunan. Bila sebelumnya Rp63 ribu, turun Rp3.000 menjadi Rp60 ribu/kg. Hal yang sama juga berlaku bagi daging ayam yang saat ini harganya Rp24 ribu, turun Rp1.000 dari sebelumnya Rp25 ribu/kg. Pengakuan pedagang daging di Pasar Talaga, meskipun harga daging kambing cenderung turun, namun penjualannya justru menurun. Penyebabnya adalah banyak pemilik rumah makan dan pedagang sate kambing yang menjadi pelanggannya, tidak berjualan di bulan Ramadan. “Kalaupun mereka membeli daging kambing relatif sedikit. Yang penjualannya naik adalah daging ayam,” ujar pedagang kepada Radar. (pai/har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: