Arus Mudik Jalur Tengah Cirebon-Bandung Terganggu

Arus Mudik Jalur Tengah Cirebon-Bandung Terganggu

MAJALENGKA – Arus mudik balik lebaran tahun ini di jalur tengah Cirebon-Bandung tampaknya bakal terganggu, seiring perbaikan jembatan Cisambeng Palasah. Akses lalu lintas tersebut bakal dialihkan ke jembatan darurat di sebelah selatan atau samping jembatan Cisambeng. Para petugas konsultan mulai membuat serta menyusun jembatan darurat untuk melancarkan lalu lintas saat perbaikan mulai dilakukan. Petugas konsultan, Rahmat Anwar menyebutkan anggaran pemeliharaan dan perbaikan dari APBN yang untuk infrastruktur jembatan sudah cair. “Tinggal pelaksanaan perbaikan saja. Untuk itu kami upayakan secepatnya buat jembatan darurat, sebagai perlintasan sementara bagi kendaraan di jalur tengah ini. Kalau jembatan dibongkar sekarang maka akan menimbulkan kemacetan parah. Apalagi digunakan untuk arus mudik dan balik,” jelasnya, Selasa (30/5). Dikatakan Rahmat, jembatan sementara untuk mempermudah akses pengendara yang melintasi jalur tersebut. Sementara waktu perbaikan dijadwalkan sampai Desember tahun ini. Pekerjaan bisa cepat atau lambat tergantung kondisi kerusakan jembatan hingga faktor cuaca. Kondisi jembatan Cisambeng sangat memprihatinkan, karena besi bagian bawah jembatan sudah tidak kuat menahan beban kendaraan yang melintas hingga beberapa bulan ke depan. Jika tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin akses lalu lintas Cirebon-Bandung terputus. Perbaikan jembatan Cisambeng sendiri merupakan satu paket atau dinamanakan paket PW 19, dengan 11 jembatan lain di wilayah Cirebon. Jembatan Cisambeng menjadi prioritas selain jembatan Cikadongdong, Cimanuk, dan Cipeules yang hanya pemeliharaan ringan. “Selain perbaikan lainnya di wilayah Cirebon tepatnya di pantura, jembatan Cisambeng diutamakan agar sebelum lebaran segera diperbaiki. Minimalnya pembuatan jembatan darurat,” tuturnya. Pihaknya tidak menyebut anggaran untuk kegiatan perbaikan jembatan tersebut. Rahmat menambahkan kerusakan jembatan dipicu tonase tinggi yang setiap tahun jumlah kendaraan bertambah saat melintasi jembatan tersebut. Sehingga kondisi kerusakan setiap tahun semakin parah, hingga akhirnya harus kembali diperbaiki total pasca perbaikan tahun 2009 lalu. (ono)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: