Berbahaya, Kebiasaan Nekat Siswa Naik di Atap Angkot

Berbahaya, Kebiasaan Nekat Siswa Naik di Atap Angkot

CIREBON – Tak ada rasa takut. Belasan siswa SMP malah semringah saat duduk di atap angkutan umum berkelir kuning yang melintas di Jl Raya Karangsembung-Karangwareng Kabupaten Cirebon sekitar pukul 11.30, Selasa (30/5). Para pelajar tersebut duduk memenuhi bagian atap angkutan. Beberapa pelajar lainnya terlihat bergelantungan di pintu angkutan. Kondisi tersebut jelas membahayakan. Goyang sedikit saja, bisa-bisa nyawa para pelajar melayang. Terlebih, ruas jalan di sekitar Karangsembung masih menyisakan banyak lubang yang menggangu jalannya kendaraan. Namun, aksi para pelajar tersebut bukan hal baru. Pemandangan serupa sudah sering terlihat, terutama di jam-jam berangkat dan pulang sekolah. Anak-anak yang naik angkutan umum rata-rata merupakan siswa SMP yang lokasi sekolahnya di sekitar rute Karangsembung–Karangwareng. \"Sudah biasa. Tiap hari juga begitu,” ujar Ismail (45), warga Desa Karangwareng. Parahnya, beberapa di antara terlihat tertawa sambil melambaikan tangan ke siswa SMP lainnya yang ada di sisi angkutan umum. Para pelajar tersebut rupanya tidak sadar tengah bertaruh nyawa dengan duduk menantang bahaya. Aktivis Cirebon Timur, Rian Jaelani mengatakan, harus ada solusi dari aksi para pelajar tersebut. Pihak sekolah dan kepolisian pun harus aktif memberi sosialisasi kepada para sopir agar tidak memaksa membawa para pelajar jika muatan memang sudah penuh. Dikatakannya, saat ini infrastruktur di Cirebon sebenarnya tidak bisa dibilang maju. Namun tidak juga bisa dibilang ketinggalan. Dengan ranking IPM di angka 19 se-Jawa Barat, bisa dikatakan Cirebon masih lebih baik dari wilayah-wilayah lainnya. “Harus diubah, tidak boleh lagi begitu. Harus ada peran aktif dari polisi. Kalau perlu dirazia,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: