Kapolres-Ansor Diskusi soal Kasus Persekusi

Kapolres-Ansor Diskusi soal Kasus Persekusi

MAJALENGKA - Maraknya isu radikalisme dan persekusi di tengah-tengah masyarakat disikapi serius pihak kepolisian. Hal tersebut juga menjadi isu dialog dalam agenda safari Ramadhan dan Tarawih Bersama Kapolres Majalengka, dengan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Majalengka di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Majalengka. Ketua panitia Aan Subarhan mengatakan acara tersebut dilaksanakan dalam upaya koordinasi seluruh elemen Ansor dan Banser sekaligus menghadirkan kapolres untuk membangun sinergi. “Mumpung Ramadan kita melakukan koordinasi untuk tetap menjaga soliditas organisasi, dan juga menjalin sinergi dengan aparat keamanan dalam hal ini kepolisian. Disambung dengan buka puasa bersama dan salat tarawih berjamaah,” ujarnya. Ketua PC GP Ansor Majalengka Ahmad Cece Ashfiyadi mengatakan, acara ini sebagai bentuk konkrit generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Ansor dan Banser dalam menjalin sinergitas dengan kepolisian di Majelengka. “Kita ini dari dulu selalu ada di depan membantu aparat keamanan atau kepolisian, dalam menjaga kondusivitas bangsa. Termasuk di wilayah hukum Polres Majalengka,” ucapnya. Cece merasa bersyukur selama ini terjalin hubungan yang harmonis dan punya cita-cita yang sama dalam menjaga NKRI dengan kepolisian. Ketika membahas persoalan persekusi, Cece mengajak Ansor dan Banser melawan apapun bentuk persekusi asalkan bukan yang memulai. “Polisi ini keluarga dan orang tua kita di bidang keamanan, yang selalu bersama-sama memerangi musuh-musuh bangsa yang sering menggemborkan kekerasan dan kebencian,” kata alumni PMII Situbondo ini. Kapolres Majalengka AKBP H Mada Roostanto SE MH mengatakan, sinergi harus terus dibangun mengingat ada kesamaan cita-cita menegakkan supremasi hukum dan menjaga NKRI antara kepolisian dengan Ansor. “Dengan keterbatasan jumlah personel kepolisian, maka mutlak harus terus dibangun sinergitas demi menjaga kondusivitas masyarakat khususnya menangkal gerakan radikalisme, terorisme dan persekusi antara kepolisian dengan elemen masyarakat khususnya Ansor,” ucapnya. Kapolres juga mengimbau kepada Ansor dengan Bansernya untuk tetap bertindak secara hukum dalam melawan perkembangan persekusi saat ini. “Karena warga negara semuanya sama di hadapan hukum, maka wajib bagi kita semua bertindak sesuai koridor hukum yang berlaku dalam upaya melawan persekusi,” imbaunya. Kapolres juga berencana terus bekerja sama dengan Ansor dalam berbagai kegiatan. “Mungkin yang paling dekat ini kita akan bekerja sama dalam agenda operasi ketupat atau pengaturan arus mudik lebaran nanti. Ansor dan Banser harus siap ketika kami libatkan,” ungkapnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: