Petani Gebang Gagal Panen, 1 Hektare Hanya 3 Karung
CIREBON - Nasib petani padi di Cirebon kian meringis. Setelah di berbagai wilayah, padi yang baru ditanam terkena serangan virus kerdil hampa dan menyebabkan gagal tanam, puluhan hektare sawah yang siap panen malah terserang wereng dan membuat hasil panen gagal total. Hal itu di antaranya dialami sejumlah petani padi di Desa Kalipasung, Kecamatan Gebang. Padi yang ditanam petani tidak tumbuh maksimal, bulir padi pun terlihat sedikit dan tinggi tanaman kalah jauh dengan rumput liar yang tumbuh di samping tanaman padi. Menurut Sana (50), buruh tani asal Desa Kalipasung yang ditemui Radar, Rabu (7/6) mengatakan, saat ini sejumlah petani di Desa Kalipasung sudah melaksanakan panen. Beberapa di antaranya mungkin akan dilakukan beberapa minggu ke depan. “Sudah mulai panen di sini. Tapi berbeda dengan wilayah lain, karena dua kali panen,” ujarnya. Namun dikatakannya, panen kali ini para petani begitu menderita. Pasalnya, hasil yang didapat petani tidak maksimal, bahkan jauh dari hasil biasanya. Jika biasanya satu hektare lahan pertanian padi bisa menghasilkan empat ton, saat ini dapat tiga karung padi pun sudah untung. “Sawah ini milik orang, saya hanya kerja. Kemarin dipanen satu hektare cuma dapat 3 karung gabah, jelas rugi. Wong sewa lahannya saja yang satu hektare Rp 4,5 juta,” imbuhnya. Turun drastisnya hasil panen tersebut, diduga karena serangan wereng dan penyakit yang menyerang padi. Sehingga padi tidak tumbuh maksimal dan banyak yang mati. “Ini kena wereng sama penyakit, makanya harus dipilih. Kemarin sudah dibabad, saya diminta sama yang punya sawah suruh ngambil yang sisa-sisanya, nanti hasilnya dibagi dua,” paparnya. Sementara itu, Kada (45) petani lainnya yang ditemui Radar mengatakan, para petani tidak berdaya menghadapi serangan wereng dan hama penyakit. Sebulan sebelum panen sebenarnya sudah terlihat ciri-ciri tanaman terserang hama, namun para petani tidak bisa berbuat banyak. Untuk menekan kerugian, petani lebih baik menahan diri dan tidak melakukan perawatan apa pun di lahan pertanian. “Percuma juga kalau diobati, buang-buang biaya. Sudah pasti rugi, nanti nambah rugi. Ini sih ngambil tangkai padi yang masih bisa dipanen saja, banyak yang tidak bisa. Pokoknya gagal total tahun ini,” ungkapnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: