Karang Taruna Muncangela Bedah Rumah Warga Tak Mampu

Karang Taruna Muncangela Bedah Rumah Warga Tak Mampu

KUNINGAN – Sejumlah pemuda Karang Taruna Berkibar Desa Muncangela, Kecamatan Cipicung, memiliki peran aktif dalam di dunia sosial. Mereka cukup aktif turun ke masyarakat, sehingga terbersit pada diri mereka untuk memberikan bantuan kepada kaum duafa yang ada di desanya. Dengan semangat gotong royong tersebut, para pemuda dan masyarakat Kampung Kaliwon, Desa Muncangela mengambil peran dan mengkampanyekan gerakan sosial kepada masyarakat, khususnya kepada pemuda Kuningan dalam program Proyek Amal Pemuda guna membantu pemerintah menyelesaikan pekerjaan rumah terkait masalah rumah tidak layak huni (Rutilahu). “Dengan bantuan Rp10 juta dari Baznas, kita realisasikan semaksimal mungkin amanah yang diberikan ini. Di awal pembangunan, kami sangat optimis akan membantu membuat rumah permanen dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp50 juta,” kata Ketua Karang Taruna Berkibar Desa Muncangela, Sadam Husen. Bantuan tersebut juga didapatnya dari sejumlah pengusaha lokal, seperti para pedagang bubur kacang ijo, pengusaha tambang pasir, developer dan juga sejumlah pengusaha swasta lainnya. Bantuan tersebut diberikan kepada Casimah yang merupakan warga sekitar dengan kondisi rumah tinggalnya yang sangat memprihatinkan. Casimah sendiri tinggal di rumah tersebut seorang diri karena dia sudah lama berstatus janda setelah ditinggal lama sang suami yang sudah meninggal dunia. “Alhamdulillah di tengah keterbatasan anggaran, proyek amal pemuda kekurangannya 100 persen kita dapatkan dari pihak swasta, khususnya para pengusaha bubur kacang ijo, pengusaha tambang pasir, developer dan individuindividu masyarakat. Bermodalkan semangat dan kebersamaan yang dimiliki pemuda dan pemudi yang tergabung dalam organisasi Berkibar, organisasinya pemuda dan pemudi kampung. Kita sajikan pengelolaan yang mengedepankan kejujuran untuk rumah Ibu Casimah, seorang janda tua yang bisa kita selesaikan sampai tuntas,” kata Sadam. Semangat Kuningan Beraksi Pemuda Mandiri, lanjut Sadam , ia coba untuk dituangkan dalam bentuk pengabdian nyata di tengah-tengah virus peodal yang menjamur di masyarakat. Menurutnya, bisa dikatakan dzolim jika selaku anak muda tidak mengkampanyeukan gotong royong, bahkan mendiamkan permasalahan sosial yang terjadi di depan mata sendiri. “Peodalisme adalah musuh bersama pemuda. Karena itu dari kampung kita sapa pemuda dan pemudi Kabupaten Kuningan untuk menggelorakan semangat membangun perubahan di lingkungan tempat tinggal dengan semangat gotong royong,” ajak aktivis Pemuda Muhammadiyah Kuningan itu. (muh)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: