Ridwan-Suraja Adu Kuat Berebut Kursi Sekda
KUNINGAN - Dari sekian kandidat sekda pengganti Drs H Yosep Setiawan MSi yang sudah bermunculan, ada dua nama yang disebut-sebut bakal bersaing ketat. Kedua nama tersebut yakni H Suraja SE MSi dan HM Ridwan Setiawan SH MH MSi. Suraja kini menjabat sebagai Sekretaris DPRD, sedangkan Ridwan menduduki pos yang strategis yakni Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (DPRPP). Beberapa kalangan menilai, kedua pejabat teras Pemkab Kuningan tersebut memiliki kelebihan dalam segi pemahaman politik, dan juga administrasi, Maklum saja, baik Suraja maupun Ridwan pengalaman dalam mengatur irama di gedung parlemen daerah. Dari segi usia, Suraja lebih senior dibanding Ridwan. Pria kelahiran Jogjakarta tersebut lahir di tahun 1959 atau terpaut satu tahun dari Sekda Yosep, sedangkan Ridwan kelahiran 1962. Itu berarti, Suraja bakal pensiun di tahun 2019 dan Ridwan empat tahun kemudian atau 2022. Ditambah lagi keduanya juga matang dalam urusan birokrasi, sehingga diperkirakan pertaruangan antara Suraja kontra Ridwan bakal berlangsung sengit sampai detik terakhir. Belum lagi sokongan dari wakil rakyat bagi keduanya. Pemerhati politik. Boy Sandi mengatakan, munculnya nama Suraja dan Ridwan untuk menduduki kursi yang bakal ditinggalkan Yosep di tahun 2018 mendatang cukup menarik ditelaah. Sebab, keduanya mempunyai pendukung fanatik di gedung wakil rakyat. Maklum saja, pemilihan sekda nanti juga tidak terlepas dari rekomendasi dari wakil rakyat. “Bukannya mengabaikan nama-nama lainnya yang sudah bermunculan lebih dulu, tapi saya melihat ada potensi besar dari dua pejabat eselon IIb itu yang sangat berpeluang menggantikan Yosep. Tapi, bisa jadi nanti ada kuda hitam yang tiba-tiba menyodok ke puncak klasemen,” papar Boy kepada Radar. Dalam analisanya, Suraja dianggap cukup piawai dalam meredam gejolak politik di gedung dewan. Itu dibuktikan dengan ademnya wakil rakyat dalam beberapa waktu ini. Kemudian juga hubungan yang harmonis antara Suraja dan pimpinan dewan sehingga kerja Suraja sebagai sekwan cukup nyaman. “Saya kira selama dipercaya menjadi sekwan, Pak Suraja bisa mengopeni anggota dewan. Dampaknya, gedung dewan relatif tenang. Jadi, untuk lebih menyinkronkan komunikasi antara eksekutif dan legislative dalam berbagai kebijakan, mungkin saja Pak Suraja akan dipercaya menjadi sekda,” katanya. Kandidat kuat lainnya, Ridwan memiliki rekam jejak yang cukup menonjol ketika menjabat sekwan. Maklum saja, Ridwan hampir 12 tahun menduduki pos tersebut, sehingga mengenal betul karakter para politikus. Meski sekarang menjabat Kadis DPRPP, namun Ridwan juga masih banyak pendukungnya di gedung wakil rakyat. “Pak Ridwan bukan orang lain bagi wakil rakyat. Selama menjabat sekwan hampir 12 tahun, dia juga berhasil membangun hubungan yang baik. Kemampuan komunikasi Pak Ridwan juga sangat membantunya dalam pekerjaan. Karena itu, Pak Ridwan juga memiliki kans yang sama untuk menjadi sekda di periode mendatang,” jelas dia. Pemerhati politik lainnya, Muhammad Zaenal melihat, untuk menduduki kursi sekda bukan hanya persyaratan administratif saja yang dibutuhkan melainkan juga kedewasaan dalam berpolitik. Misalnya bisa membangun komunikasi yang harmonis dengan mitra kerjanya di parlemen daerah dalam pembahasan berbagai kebijakan. “Sekda itu bukan melulu masalah administrasi atau mengurusi birokrat saja. Ada hal penting lainnya yang perlu dilakoninya. Itu tak jauh dari dunia politik, dimana seorang sekda harus lebih luwes dan mengerti kondisi di lapangan,” beber dia. Pria yang akrab dipanggil Jejen itu melihat, bupati memiliki database yang cukup terkait calon sekda. Rekam jejak para kandidat juga bisa dilihat dari database yang ada, dan juga masukan dari wakil rakyat. “Sebenarnya tak sulit bagi bupati untuk menunjuk siapa sekda yang akan menggantikan Yosep. Namun pilihan itu tidak boleh salah. Artinya, sekda yang nanti diitunjuk mempunyai kemampuan kuat dalam melakukan lobi dan juga komunikasi politik. Ya yang dibutuhkan untuk seorang sekda itu yakni birokrat setengah politikus,” ungkapnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: