Lampung Selatan Semakin Memanas
Lagi, Enam Tewas, Puluhan Rumah Dibakar WAYPANJI – Bentrok massa kembali pecah di Lampung Selatan (Lamsel). Puluhan ribu massa menyerang Desa Balinuraga dan Desa Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji, Lamsel, sekitar pukul 15.20, kemarin (29/10). Enam orang tewas pada hari kedua insiden berdarah itu. Tragisnya, dua orang tewas dengan kepala terputus. Selain itu, puluhan rumah juga ludes terbakar. Bahkan, mobil patroli Dit Shabara Polda Lampung juga ikut dibakar massa. Bukan itu saja, dua orang juga luka-luka akibat kejadian itu. Mereka adalah Adi (30), warga Bandar Dalam, Sidomulyo. Ia mengalami luka bacok pada kaki sebelah kiri hingga menyababkan urat nadi terputus, kemudian Izal (35) warga Negeri Pandan, Kalianda. Ia mengalami luka robek pada bagian kepala. Keduanya saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar, Kalianda. Informasi yang dihimpun Radar Lampung (Radar Cirebon Group), sebelum bentrok pecah, massa sempat berkumpul di lapangan Dusun Waringin Harjo, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, sekitar pukul 10.00. Massa bekumpul disana hingga pukul 13.00. Dengan membawa berbagai jenis senjata tajam (sajam), mulai dari celurit, bambu runcing, pedang dan golok, massa kemudian bergerak maju ke arah Desa Balinuraga. Namun, sekitar pukul 13.40, massa tertahan di Desa Patok, Kecamatan Waypanji oleh puluhan personel anggota polisi. Namun itu tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 15 menit dan massa kembali bergerak. Namun, sekitar pukul 14.45, massa kembali tertahan di perbatasan antara Desa Sidoharjo dan Sidoreno oleh ratusan personel gabungan Dalmas (pengendali massa) dan Brimob. Di sana, massa sempat bersitegang dengan aparat. Bahkan, gabungan personel Polri yang langsung dipimpin Kapolres Lamsel, AKBP Tatar Nugroho sempat melepaskan gas air mata untuk menghadang massa. Namun, massa yang sudah bertekad bulat menyerang Desa Balinuraga terus bergerak maju. Mereka kemudian berpencar dan menerobos masuk ke Desa Sidoreno dan Balinuraga melalui pematang sawah dan jalan-jalan sempit di desa itu. Aparat Kepolisian dan TNI tidak dapat berbuat banyak menghadang massa. Karena jumlah massa yang mencapai puluhan ribu. Sementara, sekitar seribuan massa juga sudah siap siaga di Desa Sidoreno dan Balinuraga dengan membawa berbagai jenis sajam. Melihat desanya sudah dimasuki massa, mereka menyambutnya dengan senjata. Sehingga, bentrok pun tidak dapat terelakkan. Perang pun mulai terjadi di sekitaran pematang sawah. Selain saling hantam, massa juga merusak rumah dan membakar rumah warga dengan melemparinya dengan bom ikan. Penyerangan yang hanya berlangsung sekitar satu setengah jam itu mengakibatkan Desa Sidoreno dan Balinuraga luluh lantak. Korban berjatuhan dan ratusan rumah terbakar. Kapolres Lamsel, AKBP Tatar Nugroho saat dikonfirmasi di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih mengidentifikasi korban. “Belum diketahui secara pasti jumlah dan identitasnya,” katanya singkat. Diberitakan sebelumnya, tiga tewas dan tiga lainnya luka parah dalam bentrok yang terjadi di Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji, Lamsel, sekitar pukul 10.00 wib, kemarin (28/10). Korban tewas dalam kejadian itu adalah Marhadan (35) bin Samsunir Warga Dusun jembat Besi Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda. Ia tewas karena mengalami luka robek pada leher dan paha sebelah kanan, robek kepala bagian belakang, dan luka robek bagian pinggang sebelah kiri. Kemudian Jahya (30) bin Abdullah warga Desa Jati Permai Kecamatan Kalianda. Ia mengalami luka robek pada muka, perut dan paha sebelah kiri dan luka robek tak beraturan pada bagian punggung. Lalu, Alwin (35) bin Solihin warga Desa Sukaraja Tajimalela Kecamatan Palas, mengalami luka robek pada bagian muka, kepala bagian belakang dan bagian dada. Sementara, korban luka-luka yaitu Ipul (33) warga Bandardalam tengah Kecamatan Sidomulyo Lamsel, ia mengalami luka robek pada paha kanan dan luka temak bagian betis kanan. Selanjutnya, Mukmin (25) warga Desa Sukaratu Kecamatan Kalianda Lamsel, mengalami luka robek tangan kanan dan betis kanan, berikutnya Ramli (51) warga Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda mengalami luka cacak tak beraturan pada punggung dan perut. Ia terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moloek (RSUDAM) karena lukanya cukup parah. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Lampung, bentrok ribuan warga ini buntut dari diganggu dan diusilinya dua gadis yang belakangan diketahui bernama Nurdiyana Dewi (18) warga Desa Agom Kecamatan Kalianda Lamsel dan Emiliya Elisa (17) warga Desa Negeri Pandan Kecamatan Kalianda Lamsel, sekitar pukul 17.00 WIB (27/10). Saat kedua dara itu hendak pulang kerumahnya usai membeli peralatan make up pada sebuah minimarket di Desa Patok–Sidoharjo Kecamatan Way Panji. Mereka yang tengah mengendarai kendaraan sepeda motor Honda Revo warna merah BE 3840 EY, tiba-tiba di areal jalan Desa Taman Agung tepatnya di pertengahan sawah, dihadang segerombolan pemuda yang tak dikenal. Melihat itu, kedua dara itu ketakutan dan akhirnya terjatuh. Sayangnya, melihat kedua wanita itu terjatuh, justru segerombolan pemuda itu mengusilinya. Mendapat perlakukan tersebut, kedua wanita ini meminta pertolongan dengan menjerit. Sayangnya, perlawananan yang dilakukan keduanya tidak berhasil. Mengetahui hal itu, masyarakat Desa Agom Kecamatan Kalianda berusaha meminta pertanggungjawaban pemuda itu. Namun, karena belum ada penyelesaian, akhirnya warga berang sehingga berujung bentrok. (dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: