Carlos Queiroz, Jangan Main-Main Dengan Rottweiler

Carlos Queiroz, Jangan Main-Main Dengan Rottweiler

MANAJER legendaris Manchester United Sir Alex Ferguson dalam autobiografinya menyebut Carlos Queiroz adalah penerus terbaiknya. Sir Alex bahkan punya sebutan tersendiri untuk loyalitas, kerja keras, disiplin, serta kegalakan yang ditunjukkan oleh Quieroz selama jadi asistennya. Sir Alex memanggilnya Rottweiler. Nah, menurut These Football Times Queiroz berhasil menghadirkan kegairahan pada sepak bola Iran. Terobosan pria berusia 64 tahun itu untuk mempercayai pemain muda sangat disukai Federasi Sepak bola Iran (FFIRI). Permainan cepat yang diusung Iran dalam formasi  4-2-3-1, 4-1-4-1, dan 4-1-3-2 ala Queiroz pun bisa dinikmati. Bertumpu melalui serangan dari kedua flank, Iran jadi salah satu kekuatan menakutkan di kawasan Asia selain Jepang, Korsel, maupun Australia. Pun demikian dengan aktivitas Queiroz dalam memantau beberapa pemain Iran yang berdiaspora terbilang sangat jeli dalam menangkap potensi. Sebut saja blasteran Jerman-Iran Ashkan Dejagah atau Belanda-Iran Reza Ghoochannejhad yang memberikan kontribusi penting dalam sepak bola Iran. “Otoritas mutlak inilah yang tak didapatkan ketika bersama Real Madrid (2003-2004) atau Portugal (2008-2010). Lagipula ide Carlos Queiroz sering berbenturan dengan ego bintang klub seperti Zinedine Zidane atau Luis Figo di Real. Kemudian Cristiano Ronaldo di Portugal,” tulis These Football Times. Pendukung Tim Melli, julukan Iran, pun melihat karakter keras Queiroz ini memberikan warna tersendiri buat Masoud Shojei dkk. Yakni sepak bola ngotot dan cepat Sementara itu, diberitakan Forbes Queiroz merupakan salah satu gaji pelatih termahal di kawasan Asia. Gajinya mencapai sekitar USD 2 juta (Rp 26,5 miliar) per tahunnya. Namun dengan prestasi Iran sejak Queiroz memegang kendali pada 2011 lalu hal itu sepadan. Untuk kedua kalinya secara berturut, 2014 dan 2018, Iran lolos Piala Dunia. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: