Situs Makam Mbah Kuwu Sangkan Magnetnya Para Peziarah

Situs Makam Mbah Kuwu Sangkan Magnetnya Para Peziarah

CIREBON-Tidak lengkap rasanya jika spiritualitas tidak ditambah dengan ziarah. Di Cirebon, Situs Makam Mbah Kuwu Sangkan bisa menjadi pilihan untuk berziarah. Lokasinya berada di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Karena jauh dari hiruk-pikuk masyarakat perkotaan, suasana di sana sangat pas  untuk meditasi, berdoa juga ziarah. Tak heran, banyak orang melakukan tirakat atau menginap di sana untuk berzikir dan bertawasulan. Tempat ini juga menjadi lokasi tepat sebagai destinasi wisata religi yang cukup ramai dikunjungi selain Astana Gunung Djati. Salah seorang juru kunci Situs Makam Mbah Kuwu Sangkan, Gozali, mengatakan bahwa di situs tersebut masih menjadi magnet bagi para peziarah. Umumnya, yang datang ke situs memiliki maksud dan tujuan berbeda-beda. Selain itu, magnet yang tak kalah penting adalah nilai historisnya. Historis dari Makam Mbah Kuwu Sangkan memiliki banyak versi. Ada yang menyebutkan Mbah Kuwu Sangkan adalah Mbah Kuwu Cirebon. Yaitu salah satu petilasan dari Pangeran Walangsungsang yang tak lain adalah pendiri Babad Cirebon. Maka, tak heran jika masyarakat banyak yang berdatangan berziarah ke Sang Pendiri Cirebon. “Harapanya mendapatkan keberkahan melalui perantara Mbah Kuwu Sangkan,” terangnya. Tak hanya itu, area situs ini sendiri berdekatan dengan pemakaman warga. Di sebelah barat terdapat Masjid Al-Ikhlas. Masjid ini dibangun oleh Mantan Bupati Cirebon  (Alm) H Dedi Supardi. Lokasi petilasan terdapat di area tertutup oleh gorden. Di sana terdapat dua buah makam yang merupakan pengikut Mbah Kuwu Sangkan. Dugaan kuat, pengikut itu adalah Maung Bodas dan Munding Bodas. Hal ini diperkuat dengan adanya patung maung dan munding (kerbau) di depan gerbang pintu masuk. Karena banyaknya peziarah, terutama di malam Jumat Kliwon, Makam Mbah Kuwu Sangkan tak pernah sepi pengunjung. Situs ini sendiri dikelola oleh tiga juru kunci secara bergantian. Apabila ada yang memiliki kehendak, biasanya peziarah menghubungi juru kunci untuk didoakan supaya kehendaknya terkabul. Sementara itu, di bagian depan situs ada bangunan baru Palinggihan Ichsanul Kamil. Bangunan berwarna merah dan dikelilingi pagar bercorak khas Islam di wilayah Cirebon itu, merupakan tempat meditasi Mbah Kuwu Sangkan untuk berinteraksi dengan Tuhannya. Palinggihan sendiri berasal dari kata lungguh yang berarti duduk. Kini, tempat itu sudah direnovasi. Itulah tempat yang dibangun untuk berkumpulnya para kuwu se-Kabupaten Cirebon yang tergabung dalam Forum Kuwu Kabupaten Cirebon (FKKC). Mereka juga senantiasa menggelar kegiatannya di sana. Termasuk saat acara Haul Mbah Kuwu Sangkan ataupun saat Hari Jadi Kabupaten Cirebon. Di sebelah kiri situs ada juga Masjid Al-Ikhlas. Menurut Hendi, warga setempat, masjid itu dibangun saat (Alm) Bupati Dedi berkuasa. Masjid itu menjadi bagian lain dari situs bersejarah Mbah Kuwu Sangkan. Karena, di area pemakaman Mbah Kuwu Sangkan itu pula terdapat masjid. “Ya kalau tarawih atau hari raya, masjid itu menggelar sendiri-sendiri. Meski berdekatan tapi tidak saling menggangu,” ucapnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: