Warga Karyamukti Majalengka Pertanyakan Belum Cairnya ADD

Warga Karyamukti Majalengka Pertanyakan Belum Cairnya ADD

MAJALENGKA - Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran yang belum juga bisa dicairkan diwarnai protes warga setempat. Beberapa perwakilan warga ingin mendengar langsung alas an telatnya pencairan dana desa dari pihak kecamatan tidak difasilitasi, dan belum bisa mengetahui alasan keterlambatan dari pihak kecamatan. Salah seorang tokoh masyarakat, Tirta Wirahman SH mengungkapkan alas an mempertanyakan ADD tersebut karena masyarakat menduga ada incumbent yang akan mencalonkan kembali. Bahkan berdasarkan informasi dari 62 pilkades serentak yang akan digelar, 22 desa diantaranya ada kades incumbent yang kembali manggung. Tetapi di 21 desa yang akan menggelar pilkades dan ada incumbent, justru ADD sudah bisa dinikmati. “Banyak masyarakat yang bertanya, dan sempat saya tanyakan juga ke pihak kecamatan tetapi jawaban camat hal karena akan melaksanakan pilkades. Kalau dicairkan akan menjadi persoalan. Lalu kenapa desa-desa yang lain telah cair dan bisa melaksanakan pembangunan dengan anggaran itu,” ujarnya. Sepengetahuannya, alokasi dana desa itu dikeluarkan untuk semua desa. “Saya sudah cek pada relasi dan temen saya, se kabupaten itu ada 22 desa yang incumbent ikut pilkades lagi. Namun 21 desa bisa cair dan tidak ada persoalan, kok Desa Karyamukti ini tidak bisa cair. Kalau karena akan pilkades dan bisa menjadi persoalan, lantas kenapa 21 desa itu cair. Berarti 21 desa itu juga persoalan,” ungkapnya. Masyarakat lainnya, Akim melihat hal itu merupakan ketidakadilan dan intervensi dari pihak kecamatan. Sebab desa lain yang incumbent hendak mencalonkan diri kembali ADD dapat dicairkan. “Kami melihat ada indikasi intervensi dari salah satu calon, karena khawatir dimanfaatkan calon incumbent,” ujarnya. Menurutnya tidak ada persoalan, sebab yang akan melaksanakan pembangunan sudah ada pjs atau pejabat sementara kepala desa. “Yang merealisasikan adalah plt bukan pihak incumbent. Itu bisa dilihat di 21 desa yang incumbentnya mau maju lagi. Saya juga heran kok kenapa Desa Karyamukti saja yang tidak bisa melakukan pencairan,” ujarnya. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: