SLANK: Pakai Narkoba itu Kampungan

SLANK: Pakai Narkoba itu Kampungan

GRUP musik Slank tak pernah berhenti menyuarakan aksi memerangi narkoba. Di bulan Ramadan, grup musik yang digawangi Bimbim, Kaka, Ridho, Ivanka dan Abdee Negara Nurdin terus mengingatkan penggemarnya menjauhi barang haram tersebut. Bersama Komunitas Cukup Gue & Slank, Kementerian Sosial, dan BNN, Slank menggelar sahur bareng bersama para eks-pengguna narkoba di markas Slank, Jalan Potlot III, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. ”Perang narkoba belum selesai sampai sini. Alhamdulillah kalau kalian semua sudah insyaf, semoga kalian bisa sembuh semuanya,” ujar Bimbim. Lewat kegiatan itu, Slank tak hanya mengubah persepektif anak muda mengenai narkoba melainkan rokok. ”Slank berusaha mengubah pola pikir anak muda. Zaman gue SD dari kecil sudah salah persepsi, cowok nggak ngerokok nggak ganteng. Itu sudah awal masuk ke dalam jeratan kecanduan,” jelasnya. Pelantun tembang Kampungan itu akhirnya sepakat mengurangi rokok. Bahkan ada di antaranya yang sudah tak menghisap rokok ”Cuman Slank hari ini ngerokok saja sudah nggak,” paparnya. Bahkan, semakin jauh dari narkoba dan rokok. Slank Pun makin kreatif dalam berkarya. ”Tapi kita masih rock n roll dan buat karya. Siapa yang ngomong Slank sudah enggak ada? Kita mau buktiin, tanpa narkoba dan alkohol kita masih ada. Kita lebih fresh dan mukanya makin putih malah,” katanya. ”Mainset itu yang mau kita bawa keluar. Yang pakai narkoba itu kampungan,” terangnya. Hal serupa pun dikemukakan Ivanka. Bassis grup musik Slank itu pun tak pernah menyangka kehidupannya berubah setelah berhenti merokok. ”Sebenarnya nggak kebayang kita bisa berhenti merekok. Saya dicerewetin bunda dan Bimbim. Ditanyain sudah berapa batang,” katanya. Meski tak mudah, namun semua itu telah dinikmatinya dengan penuh perjuangan. ”Melepas diri dari kecanduan butuh perjuangan. Niat yang teguh itu penting. Di sisi lain berusaha untuk teman yang sudah sehat, harus ada harapan,” paparnya. Ridho yang sudah mulai mengenak rokok sejak TK pun berubah 180 derajat. Kreativitasnya di dunia seni makin berkembang. ” Saya sudah merokok sejak TK. Sma pernah nyoba dan ga pernah cocok ke narkoba. Pernah OD saat SMA dan pertama serta terakhir make. Waktu itu malam-malam aku tawaf ngelilingin meja makan karena takut mati,” katanya. ”Semenjak saat itu nggak mau nyentuh lagi, karena aku punya banyak cita-cita, mau keren,” sambungnya. Baginya Slank sembuh dari narkoba menurutnya suatu berkah. ”Dan alhamdulillah. Kita sampai sekarang masih bisa berkarya itu alhamdulillah banget,”tegasnya. Sementara itu vokalis grup musik Slank, Kaka menyebut kehidupan remaja saat ini sangat luar biasa. Semua informasi bisa didapat dengan mudah. ”Selain dapat realitas yang murah, informasi terus digalakan sama komunitas, pemerintah, dan BNN. Saat gua makai dulu nggak ada sama sekali. Info yang gua dapet ini tinggi dan kenceng banget, ini biasa aja. Gak ada wah bakalan mati,” katanya. Pernah \'berteman\' dengan obat-obatan terlarang membuat Slank berniat punya pulau sendiri untuk panti rehabilitasi yang menampung semua penderita narkoba sembuh. Di pulau itu, mereka mempunyai keinginan memiliki pabrik permen sendiri untuk keterampilan para korban narkoba. \"Jadi nanti mereka sibuk di pabrik itu. Setelah sembuh mereka punya bekal sendiri. Nanti di sana jualin hasil produksi mereka yang nantinya akan digunakan buat modal apapun,” sambung Bimbin. Nah, sebelum sahur bersama, Slank dan para mantan pengguna narkoba itu menjalankan salat Tahajud. Sesudah sahur bersama, mereka menjalankan salat Subuh dan berfoto bersama. Sebagaimana diketahui Komunitas Cukup Gue dibentuk oleh Slank untuk membantu para pengguna narkoba lepas dari narkoba. Terus berjuang Slank! (ash)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: