Antisipasi Kemacetan di Pasar Tumpah Prapatan

Antisipasi Kemacetan di Pasar Tumpah Prapatan

MAJALENGKA – Kendaraan pemudik yang melintasi jalan utama Cirebon-Bandung mulai Kadipaten hingga Sumberjaya mengalami peningkatan cukup signifikan. Pantauan Radar dari posko mudik Jatiwangi hingga interchange Sumberjaya, tampak sejumlah kendaraan roda dua melintasi jalur tersebut. Terlihat dari identitas kendaraan melalui plat nomor polisi Bandung (D), Bogor (F), Karawang (T) dan Tegal (G). Kendaraan pemudik yang notabene bernomor polisi Jakarta juga mulai mendominasi arus lalu lintas di jalur utama nasional itu. Dari hasil pengamatan,  kendaraan yang melintas rata-rata 30 kendaraan per menit untuk roda empat dan roda dua masih terpantau lengang. Sedangkan kondisi lalu lintas di tol Cipali yang masuk kawasan Majalengka terpantau padat merayap. Petugas “Sejak pagi hingga sore hari tampak bus pariwisata dan kendaraan pribadi para pemudik. Jumlahnya sekitar 10 hingga 15 kendaraan per menit. Arus mudik bisa dikatakan mulai mengalami kepadatan, meski terpantau lengang,” kata kepala Dishub Majalengka Yusanto Wibowo SIP MM. Sementara Kasat Lantas Polres Majalengka AKP Iwan Setiawan SH menambahkan, kuantitas kendaraan yang melewati jalur protocol Cirebon-Bandung masih belum maksimal. Dari total pengendara yang yang melintas, persentase pemudik sekitar 30 persen. Padatnya kendaraan masih didominasi warga lokal. Pihaknya menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk meminimalisasi kemacetan di jalur tengah Majalengka. Terutama bertepatan dengan hari pasar tumpah Prapatan Kecamatan Sumberjaya yang berada di jalur tengah. Pasar yang ada di jalur utama ini selalu menjadi perhatian serius. Pihaknya tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas, seperti mengalihkan arus lalu lintas sampai memasang tanda pembatas bagi PKL agar tidak berdagang di bahu jalan. “Aktivitas para pedagang dan pembeli di pasar yang berada di jalur nasional Cirebon-Bandung tersebut juga harus kami perhatikan. Biasanya menjelang lebaran kondisi pasar tidak seperti biasanya atau bakal ramai,” imbuhnya. Menurutnya, para PKL biasanya selalu padat hingga bahu jalan. Pembatas jalan akan dipasang dini hari jelang puncak arus mudik. Jika tidak diantisipasi bisa menganggu arus lalu lintas yang melintasi titik tersebut, sampai menimbulkan kemacetan parah. “Titik ini kami anggap rawan kemacetan. Kemungkinan kami juga akan menerapkan pengalihan lalu lintas ke jalur alternatif. Jam 06.00 petugas sudah harus standby. Soal pembatas jalan bagi para pedagang tentu harus ada koordinasi dan kerja sama antara kepolisian, kecamatan, pemdes, Satpol PP, dan kepala pasar,” lanjutnya. (ono)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: