Jalur Alternatif di Indramayu Benar-benar Ditinggal Pemudik

Jalur Alternatif di Indramayu Benar-benar Ditinggal Pemudik

INDRAMAYU – Kondisi jalan mulus, nyaman dan telah dilengkapi Penerangan Jalan Umum (PJU) tidak membuat jalur alternative Cikamurang-Subang diminati pemudik. Jalur sepanjang 23 kilometer di wilayah selatan Kabupaten Indramayu itu benar-benar sepi ditinggal pemudik. Tidak ada keramaian kendaraan pada musim arus mudik kemarin, demikian pula saat arus balik sekarang. “Sekarang relatif sepi kendaraan, kalau empat-lima tahun lalu lumayan ramai,” ungkap Yana, warga di Desa Sanca, Kecamatan Gantar. Kondisi ini, ungkap dia, mulai terjadi sejak beroperasinya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang letaknya tidak jauh dari jalur alternatif Gantar-Cikamurang. Sehingga tidak hanya mobil pribadi, angkutan umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang biasanya melewati jalur tersebut juga jarang yang lewat. Dijelaskan Yana, dulunya jalur alternatif ini dipilih para pengguna jalan jika Jalur Pantura macet. Jalur Cikamurang –Subang menghubungkan Jakarta dengan Cirebon melalui Sadang, Subang. Kemudian masuk wilayah Indramayu bagian Selatan, Sumedang, dan bertemu dengan jalur Bandung-Cirebon di daerah Cijelag, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. “Setelah Tol Cipali beroperasi, semua mobil lewat sana semua. Padahal saat ini kondisi jalan Gantar- Cikamurang relative mulus, dengan konstruksi jalan dibeton dan hotmix. Lampu-lampu PJU pun sudah terpasang di sejumlah titik strategis,” tambah dia. Warga lainnya, Adim membenarkan sepinya jalur alternatif Cikamurang-Subang semenjak arus mudik berlangsung. “Tidak ada peningkatan jumlah kendaraan, jalur alternative hanya digunakan oleh penduduk lokal,” kata dia Menurut dia, minimnyapemudik yang melewati jalur alternatif disebabkan lancarnya arus lalu lintas dijalur pantura disamping telah dibukanya Tol Cipali. Dia memperkirakan, sepanjang tidak ada kendala dijalur utama maupun Tol Cipali, maka situasi arus lalu lintas di jalur alternatif akantetap lenggang Kendati demikian, Adim melihat petugas tetap meningkatkan kewaspadaan jika sewaktu-waktu terjadi pengalihan arus kendaraan. Petugas kepolisian tetap ditempatkan di Pos Pelayanan, Pos Pengamanan, Pos Gatur serta titik-titik rawan kriminalitas yang masuk ke dalam wilayah hokum Polsek Terisi maupun Polsek Gantar. Selain rawan kriminalitas, jalur yang sebagian besar berupa hutan, persawahan dan perkebunan ini juga rawan kecelakaan lantaran terdapat ruas jalan dengan tikungan sangat tajam. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: