Circle of Happiness, Tebar Kebahagiaan Tanpa Batas
TAK perlu jauh-jauh menaiki tangga bangunan bertingkat, atau pergi ke mall sambil refreshing. Sesungguhnya kebahagian itu ada dimana-mana. Dia hadir di setiap rongga kehidupan. Di bawah jembatan, di pasar, di tempat parkir, atau di perkampungan pemulung, kebahagiaan terpancar dari raut wajah mereka yang berjibaku dengan rutinitasnya. Di sinilah, berbagi kebahagiaan itu akan lebih bermakna ketimbang di tempat yang terlihat mewah. Seperti yang selalu dilakukan para relawan komunitas Circle of Happiness. Circle of Happiness adalah komunitas sosial yang bergerak di bidang pendidikan anak usia prasekolah dan sekolah dasar. Sesuai dengan namanya, Circle Of Happiness yang bermakna lingkaran kebahagiaan. Kegiatan yang mereka lakukan adalah berbagi kebahagiaan tanpa pernah putus dengan anak-anak meski terkendala berbagai keterbatasan. Meski digelar di garasi sebuah rumah, senyum dan tawa, serta rona bahagia terlihat dari wajah anak-anak saat mereka membuat hiasan berbentuk kupu-kupu dari majalah dan koran bekas. Selain membuat kerajinan atau craft dari barang bekas, komunitas Circle of Happiness juga berbagi kebahagiaan lewat buku dan dongeng yang bertujuan untuk membentuk karakter positif anak. \"Ada tiga program utama, yakni pembentukan karakter anak yang positif lewat dongeng, kemudian mengajarkan anak untuk cinta buku dan gemar membaca, serta mengasah kreativitas,\" ujar Hastira Soekardi, salah satu pengurus Komunitas Circle of Happiness. Kegiatan Komunitas Circle of Happiness berpusat di Desa Nanggela, Kuningan, Jawa Barat. Kenapa memilih daerah itu? Menurut Hastira, kegiatan sosial tersebut sengaja memilih daerah yang banyak anak-anak prasekolah serta sekolah dasar dan jarang ada hiburan atau kegiatan lain. \"Seperti kegiatan mendongeng, bagi anak-anak di sana (Desa Nanggela, red) itu hal yang jarang dilakukan. Antusias mereka sangat tinggi, terlihat saat kami adakan kegiatan di sana jadwal jam 10 pagi, tapi ternyata anak-anak sudah menunggu sejak jam 8 pagi,\" ungkapnya. Salah satu kegiatan sosial komunitas yang baru dibentuk 29 Agustus 2015 ini adalah mendongeng. Menurut Hastira, bukan hanya sekadar menghibur tapi juga menjadi media transfer pengetahuan, nilai, dan moral bagi anak. Melalui dongeng, lanjut dia, anak bisa berperilaku baik, sehat, sopan, patuh, jujur. \"Dongeng yang mengandung pesan atau nilai sosial baik dapat menjadi sarana bagi anak-anak untuk belajar tentang budi pekerti serta peran sertanya dalam kehidupan bermasyarakat. Isi dan pesan moral dongeng bisa mengajarkan kebaikan, tuntunan, dan harapan serta doa untuk anak,\" tuturnya. Komunitas Circle of Happiness menerima relawan untuk menjalankan kegiatan sosialnya, siapapun boleh bergabung dengan komunitas yang memiliki akun instagram @circleofhappiness15 ini. Selain itu, komunitas ini pun menerima kakak asuh untuk berbagi dengan anak-anak yang membutuhkan dengan memberi sejumlah uang per bulan atau dengan membeli merchandise yang sudah disediakan. (mik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: