Maverick Bakal Terbang Lagi, Sekuel Top Gun Rilis 2019
PRODUSER Jerry Bruckheimer membawa kabar yang membuat moviegoers, terutama generasi ’80 dan ’90-an, supergembira. Dia akan membuat sekuel film yang ngetop pada akhir ’80-an, Top Gun. Diberi judul Top Gun: Maverick, film tersebut dirilis dua tahun lagi. Tentu, masih menceritakan Pete ’’Maverick’’ Mitchell, pilot US Navy yang diperankan anak muda paling ganteng di zamannya: Tom Cruise. ’’Bangga mengumumkan berita ini. Joe Kosinski siap menjadi sutradara. Dan, Top Gun bakal hadir di bioskop 12 Juli 2019,’’ tulis Bruckheimer di Twitter. Kosinski pernah bekerja sama dengan Cruise di film Oblivion pada 2013. Sebelumnya, Cruise sudah mengonfirmasi bahwa dirinya bakal kembali memerankan Maverick saat diwawancarai stasiun TV Australia Mei lalu. ’’Benar. Aku mulai syuting mungkin tahun depan,’’ ungkapnya. Ayah Suri Cruise itu juga mengungkapkan judul proyek film tersebut. ’’Filmnya nggak bakal kunamai Top Gun 2 karena tidak mau judul berupa angka,’’ lanjut dia sebagaimana dikutip Access Hollywood. Ide penggarapan sekuel Top Gun muncul sejak lima tahun lalu. David Ellison, CEO Skydance Productions, pernah menyatakan bahwa kisahnya bakal disesuaikan dengan era sekarang. Yakni, menceritakan berakhirnya era pilot petarung (fighter pilot). ’’Sangat mencerminkan teknologi drone di dunia kita kini. Para anggota militer generasi kelima benar-benar menjadi pasukan petarung terakhir yang ditempa US NAvy,’’ paparnya. Ellison menyatakan, beberapa ide cerita sempat muncul dan dikerjakan. Namun, pengembangannya sempat mandek lantaran meninggalnya sutradara Top Gun Tony Scott pada 2012. Sekuel Top Gun bakal menambah deretan panjang franchise film action yang dibintangi Cruise. Yakni, Mission: Impossible, Jack Reacher, dan yang teranyar peran Nick Morton di reboot jagat film monster milik Universal, Dark Universe. Total, ada empat franchise yang menampilkan aktor yang tengah berulang tahun hari ini tersebut. Pertanyaannya, bisakah nama besar Cruise mengangkat film yang dibintanginya? Mengingat film terakhirnya, The Mummy, hancur lebur dihajar kritik dan gagal total di box office. Pada pekan perdana pemutaran, film yang membuka franchise Universal diberi titel Dark Universe itu hanya meraup USD 31,7 juta atau setara Rp422 miliar. Angka itu jauh dari standar film Cruise yang biasanya di atas USD 75 juta. Hingga kini, The Mummy mengumpulkan USD 347 juta (sekitar Rp 4,6 triliun) di seluruh dunia. Tidak sampai sepuluh bulan lalu, Cruise juga membintangi Jack Jack Reacher: Never Go Back. Film yang dirilis Oktober 2016 itu bernasib sama dengan The Mummy. Selain rating-nya jatuh, pendapatan filmnya turun hingga 25 persen dari prekuelnya. Yakni, hanya USD 162,1 juta (Rp2,155 triliun). Hm, sihir si anak emas Hollywood mulai pudar rupanya. Ada beberapa hal yang menyertai fenomena itu. Pengamat film Erik Benjamin mengungkapkan bahwa penonton saat ini (terutama di pasar Amerika Utara) tidak lagi berpatokan kepada figur. Mereka lebih menyukai unsur kebaruan dan keseruan sebuah film. Itulah mengapa franchise Marvel selalu disuka meski pemainnya mungkin bukan aktor kelas A. Lihat saja Guardians of the Galaxy yang sukses berat meski hanya memasang Chris Pratt. Saat bermain di Guardians pertama (2014), Pratt tidak pernah bermain di film besar sebagai lead actor. Demikian pula halnya dengan Wonder Woman yang dibintangi aktris dengan portofolio pendek, Gal Gadot. ’’Publik selalu haus sesuatu yang baru,’’ kata Benjamin saat menulis di Daily Orange. Nah, karena itulah, nama Cruise makin sulit dijual. Sebab, perannya mirip-mirip semua! Dia selalu kebagian karakter mata-mata atau jagoan yang save the day. Padahal, jadwal rilis film-film dia berdekatan. ’’Selain Ethan Hunt (Mission: Impossible) dan Maverick, karakter lainnya tidak ada yang melekat di benak penonton,’’ ulas kritikus film senior Variety Owen Gleiberman. Di antara padatnya franchise tersebut, peraih tiga piala Golden Globes itu memang punya beberapa film solo. Di antaranya, Knight and Day, Oblivion, dan Edge of Tomorrow. ’’Namun, semua khas Tom. Dia seakan ingin membuktikan dirinya masih eksis, tetap ganteng, dan tidak menua. Potongan rambutnya saja nggak berubah,’’ sindir Sam Schube dalam ulasannya tentang The Mummy di Medium. Hei, kan memang itu yang paling penting. Tetap ganteng! (THR/Variety/USA Today/fam/c4/na)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: