Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Paruh Kedua Lebih Baik
JAKARTA-Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini akan lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya 5,1 persen (year on year/yoy). Itu menyusul pergeseran pencairan gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke bulan Juli atau masuk kuartal III. Efeknya, pertumbuhan ekonomi kuartal dua relatif sedikit menurun. ”Tetapi, kondisi itu terkompensasi dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal tiga dan empat lebih baik,” tutur Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Jakarta. Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 sebelumnya diharapkan dapat memberikan daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini. Pemerintah pun telah mengalokasikan dana sebesar Rp23 triliun untuk pembayaran THR dan gaji ke-13. Gaji ke-13 itulebih besar dibanding THR. Pasalnya, THR setara satu bulan gaji pokok, sedang gaji ke-13 setara satu bulan gaji pokok ditambah tunjangan. Meski begitu, Agus optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tetap akan berada di rentang kisaran BI sebesar 5-5,4 persen. Itu terjadi sejalan pertumbuhan ekonomi paruh kedua diproyeksi lebih tinggi, termasuk penyaluran kredit perbankan. Berdasar data BI, penyaluran kredit perbankan per Mei 2017 tercatat sebesar 8,6 persen, melambat dibanding bulan sebelumnya 9,4 persen. ”Tentu, kami masih optimistis pada semester kedua akan lebih baik. Kami perkirakan kredit tumbuh 10 hingga 12 persen tahun ini,” ulas Agus. Agus melanjutkan, pelambatan pertumbuhan kredit pada Mei merupakan siklus yang wajar. Laju pertumbuhan kredit pun diperkirakan baru akan mulai meningkat pada paruh kedua. Selain pertumbuhan ekonomi, rampungnya upaya konsolidasi korporasi dan perbankan diharapkan akan menjadi daya dukung bagi penyaluran kredit semester kedua. ”Kondisi itu yang membuat optimisme kami kalau pertumbuhan ekonomi akan lebih baik,” tegasnya. (far)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: