Usung Kuningan BARU, Yosa: Budaya Bagian dari Ruh Kuningan

Usung Kuningan BARU, Yosa: Budaya Bagian dari Ruh Kuningan

KUNINGAN - Nilai seni dan budaya tidak bisa lepas dari daerah yang merupakan tempatnya orang-orang berbudaya. Termasuk budaya yang berada di Kuningan sehingga budaya itu sendiri tak bisa lepas dari daerah karena sebagai ruh daerah tersebut. Hal itulah yang disampaikan Bakal Calon Bupati (Balonbup) dari Partai Demokrat Yosa Octora Santono SSi MM dalam acara halalbihalal dan silaturahmi Keluarga Besar Amin Family Center (AFC) dengan masyarakat Kecamatan Mandirancan, Sabtu (9/7). Kegiatan AFC sendiri diawali pagi harinya dengan pengobatan masal yang melibatkan sedikitnya 2.000 lebih warga dari berbagai desa se-wilayah Mandirancan, dan pameran produk UMKM dari sekitar kecamatan setempat. Sedangkan sore harinya digelar atraksi ular kobra dan debus dari Komunitas Soenda Ekstrem di lapangan sepak bola Mandirancan. “Kegiatan ini dipersembahkan oleh AFC di masa suasana Lebaran, sekaligus halalbihalal dan silaturahmi keluarga besar Pak Amin dan Bu Yoyoh. Ini sebagai wujud kepedulian kami kepada warga yang senantiasa tetap menjaga budaya kita sebagai ruhnya daerah Kuningan,” kata Yosa dalam sambutannya saat acara pamungkas berupa pagelaran Wayang Golek Padepokan Jabang Tutuka Pangandaran dengan lakon Dawala Jadi Raja. Hadir di lokasi, H Amin Santono SSos MM selaku anggota DPR RI Komisi XI Fraksi Partai Demokrat, komedian dan mubalig H Qomar, muspika, kepala desa se-Kecamatan Mandirancan dan ribuan warga Mandirancan yang tumplek di Alun-alun Mandirancan. Dalam kesempatan itu, disampaikan Kuningan BARU (Berbudaya, Aman, Religius dan Unggul) jargon yang akan diusung Yosa mengandung pengertiannya dengan aplikasi berbudaya adalah menyukai, mengakui, menghormati dan menghargai budaya lokal, di antaranya yakni wayang golek. Cerita dan pakem wayang golek menurutnya dapat dinamis dan mengikuti serta ikut menjawab permasalahan sekitar dan permasalahan umum. “Seni dan budaya Sunda akan dipertahankan kemudian dikembangkan serta mendapat tempat dalam segala zaman. Dalam hal budaya ini kita harus serius dan bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan di tatar Sunda,” ujar Yosa yang juga Bandahara HIPMI Jabar itu. Saat nanti terpilih sebagai Bupati/Wakil Bupati Kuningan melalui Pilkada 2018, dirinya berjanji akan mengedepankan budaya Sunda dalam membangun Kabupaten Kuningan yang lebih unggul sebagai tanah kelahirannya itu. Menurutnya, makna tiga pegunungan dimainkan oleh tiga dalang menandakan porsi yang adil dan merata, trisula yang bijaksana dan perusahaan dilanjutkan kesuksesannya. “Wayang Golek ini kan dalangnya tiga, ini artinya ada tiga pegunungan yang dimainkan oleh dalang yang berarti porsinya adil dan merata. Trisula yang bijaksana dan perusahaan dilanjutkan kesuksesannya,” sebut Yosa. Tak ketinggalan dalam kesempatan itu H Amin Santono ikut menambahkan. Menurut Amin, sudah lama warga Mandirancan haus akan Wayang Golek karena belum belum pernah digelar dalam kurun waktu sekian tahun. “Kami hadir di sini untuk menghibur masyarakat dengan Wayang Golek Jabang Tutuka binaan Ibu Yoyoh Rukiyah yang ada di Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat,” kata Amin. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: