Fly Over Gebang Banjir Pengemis
GEBANG - Kemacetan akibat pembangunan Fly Over (FO) Gebang dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mengemis. Setiap hari, mereka beroperasi di pinggir jalan untuk meminta belas kasihan para pengemudi jalan. Dari pantauan Radar di lapangan (26/8) kemarin, keberadaan para pengemis tersebut dimulai sejak pagi hari, ketika aktivitas pasar baru dimulai. Puluhan orang berbaris di sisi jalan dan menengadahkan tangannya. Kadang mereka membawa anaknya yang masih kecil untuk dimanfaatkan sebagai tenaga tambahan atau hanya untuk menarik simpati. Puncaknya, ketika hari mulai beranjak siang, takkala kemacetan mulai tampak atau pada saat hari pasaran seperti Selasa dan Rabu. Para pengemis yang datang dari berbagai daerah ini mulai beraksi memasang wajah memelasnya, di hadapan para pengemudi kendaraan. Hal tersebut mengundang banyak keprihatinan orang, salah satunya H Dade Mustofa, tokoh masyarakat Gebangmekar, Kecamatan Gebang. Dia mengungkapkan, keberadaan pengemis itu sudah lama dan masih berlangsung hingga sekarang. “Awalnya sedikit, paling hanya beberapa orang saja, kemudian bertambah banyak tatkala pembangunan FO mulai digarap. Mereka memanfaatkan kemacetan sebagai lahan untuk meminta-minta, ditambah saat ini momennya bulan Ramadan,” kata pria berkacamata ini. Menurutnya, beberapa masyarakat merasa resah dengan keberadaan para pengemis yang diduga didroping dari daerah lain. Dari segi keamanan masyarakat dan para pengguna jalan menjadi terganggu. “Bisa saja ini dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk melakukan tindak kejahatan,” tuturnya. Yang membuat ia lebih prihatin adalah telah terjadi ekploitasi anak yang dilakukan oleh para pengemis itu. Mereka memanfaatkan kepolosan anak-anak demi meraup uang. Selain itu, nyawa mereka setiap hari terancam karena dengan penyempitan jalan bisa membuat mereka celaka dan asap kendaraan sangat berbahaya bagi kesehatan mereka. “Anak-anak dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan yang tidak layak dan bisa berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya nanti, saat masih muda mereka diajarkan untuk meminta-minta, bagaimana jika sudah dewasa,” ungkapnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: