Tendang dan Dobrak Pintu, Pendemo PPDB Diamankan Polisi
CIREBON- Sekelompok massa yang tergabung dalam Elemen Masyarakat Peduli Pendidikan Kota Cirebon (EMPPKC) diamankan pihak kepolisian Polres Cirebon Kota (Ciko). Mereka diamankan polisi karena melakukan perusakan terhadap fasilitas kantor Balai Pelayanan Pengawasan Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat di Jl DR Cipto MK, Kota Cirebon saat melakukan aksi unjukrasa, Senin pagi (17/7). Kapolres Kota Cirebon (Ciko) AKBP Adi Vivid Agusetiadi Bachtiar membenarkan pihaknya mengamankan para pengunjukrasa yang melakukan perusakan tersebut.\"Karena melanggar ketentuan demo, maka kami amankan mereka. Terlebih, sejumlah masa melakukan aksi yang tidak terpuji, seperti menendang dan mendobrak salah satu pintu di sini,\" Terangnya kepada radarcirebon.com. Dikatakan Vivid, pihaknya sebagai penegak hukum akan memproses hukum para pelaku perusakan tersebut. \"Siapa pun yang melanggar hukum, kita sepakat berhadapan dengan hukum, bukan Polisi. Kebetulan Polisi yang ditugaskan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Ini kalau dibiarkan akan memberikan dampak yang tidak baik buat keberlangsungan pemerintahan Kota Cirebon. Kita akan periksa mereka (pelaku perusakan, red) terlebih dahulu, baru kemudian kita bisa tentukan pasal untuk mereka,\" tegasnya. Vivid menuturkan, pihaknya tidak pernah melarang masyarakat untuk berunjukrasa. Namun harus mengikuti segala atuaran sesuai hukum yang berlaku. \"Silahkan Berunjukrasa asalkan dengan tertib, damai dan mengikuti peraturan yang berlaku. Jangan sampai, aksi unjukrasa menjadi kericuhan atau berbuat onar,\" tuturnya. Menurut Vivid, tindakan perusakan tersebut merupakan aksi premanisme yang merugikan pihak tertentu. “Kalau sudah ada anarkis seperti ini saya harus proses. Ini juga untuk pembelajaran yang lainnya,\" Sebutnya. Seperti diketahui, massa EMPPKC melakukan aksi unjukrasa di depan kantor Balai Pelayanan Pengawasan Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat di Jl DR Cipto MK. Mereka mengaku tidak puas dengan proses PPDB dengan menggunakan sistem zonasi. Menurut pendemo, sistem zonasi dirasa tidak diimbangi dengan terpenuhinya beberapa aspek sarana dan fasilitas serta minim sosilisasi. (fazri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: