Fokus Rehabilitasi-Sosialisasi Damai
Upaya Pemerintah Atasi Konflik Lampung Selatan JAKARTA- Pemerintah memilih menuntaskan proses rehabilitasi dan sosialiasi kesepakatan damai yang telah dicapai pada Minggu (4/11) dalam kasus bentrokan antarwarga yang di di Balinuraga, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan. Sementara penegakan hukum menjadi langkah berikutnya yang akan dilakukan. \"Kita konsentrasi dulu pada penanganan masalah rehabilitasi dan bagaimana kesepakatan damai itu agar tidak terjadi lagi konflik,\" kata Menko Polhukam Suyanto seusai berkoordinasi dengan Wakil Presiden Boediono di Kantor Wapres, kemarin (5/11). Selain Djoko, hadir juga Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Mendagri Gamawan Fauzi. Djoko mengungkapkan, Minggu (4/11), sudah ada sepuluh kesepakatan yang ditandatangani tokoh dari masing-masing kelompok. Nah, kesepakatan itu yang harus sampai di tataran grassroot. \"Karena sebenarnya yang bersentuhan dan bersinggungan lebih intens adalah anggota masyarakat ini. Ini penting agar tidak ada lagi dendam,\" terangnya. Mendagri Gamawan Fauzi dan Kapolri Timur Pradopo sudah melakukan komunikasi dengan gubernur Lampung terkait sosialisasi kesepakatan damai. Tak hanya itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga ikut menindaklanjuti kesepakatan dengan datang langsung ke Lampung. Hasil koordinasi dengan wapres, lanjut Djoko, menyepakati untuk segera melakukan rehabilitasi terhadap fasilitas-fasilitas umum, rumah-rumah yang rusak, dan rumah tak layak huni di kecamatan tersebut. \"Rehabilitasi bisa terlaksana, pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing. Itu dulu, harus step by step,\" kata mantan Panglima TNI itu. Untuk keperluan rehabilitasi tersebut, rencananya hari ini sejumlah menteri akan turun ke lokasi menindaklanjuti arahan wapres. Antara lain Menko Kesra Agung Laksono, Menpera Djan Faridz, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensos Salim Segaf Al Jufri, dan Menkes Nafsiah Mboi. \"Kemenpera sudah melakukan mapping. Mudah-mudahan nanti bisa disiapkan dan dilakukan secara pararel, sehingga bisa membantu program rehabilitasi,\" kata Djoko. Dia menyebut anggaran sudah disiapkan, meski tak merinci jumlahnya. \"Besarannya menunggu besok (hari ini, red),\" ujarnya. Meski fokus pada rehabilitasi, Kapolri Timur Pradopo menegaskan, belum ada penarikan pasukan dari lokasi bentrok. \"Sampai di sana aman. Nanti kita lihat perkembangan terakhir,\" kata Timur. Terkait dengan langkah penegakan hukum, Timur mengatakan, korban-korban yang jatuh berada di luar jangkauan wilayah petugas. \"Semua penegakan hukum harus terukur. Ini yang akan kita lakukan,\" katanya. Saat ini, total ada 4.000 personel gabungan TNI dan Polri yang mengamankan lokasi bentrokan antarwarga di Lamsel. Mereka berkonsentrasi di Desa Balinuraga. Perinciannya, 3.000 personel dari Polri dan 1.000 petugas dari TNI. Seperti diberitakan, bentrokan antarwarga terjadi melibatkan penduduk asli Lampung di Desa Agom, Kecamatan Kalianda dan beberapa desa sekitarnya, serta warga keturunan Bali di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji. Akibat kejadian itu, 12 korban tewas, dan ratusan rumah rusak dibakar massa. (fal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: