Bulog Bersedia Serap Bawang Merah Petani

Bulog Bersedia Serap Bawang Merah Petani

CIREBON – Para petani bawang merah di Cirebon mengeluh karena harganya anjlok. Kepala Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Cirebon Taufik Budi Santoso melalui Kasi Dasar Bulog Trilia Asmarawati merespons keluhan para petani tersebut. Pihaknya mengaku, berdasarkan laporan yang diterima, harga bawang merah di sentra produksi tingkat petani tengah merosot. Pihaknya secara resmi telah menerima surat permintaan penyerapan pembelian bawang merah dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon. Saat ini tengah mengusulkan permintaan itu ke Sub Divre Bulog Jawa Barat. \"Berdasarkan pantauan lapangan, harga bawang merah di pasaran memang stabil, ada yang Rp30 ribu-Rp32 ribu per kilogram. Kita sudah ajukan, tapi belum ada keputusan. Berapa ton atau kwintal yang akan kita serap, belum kita terima keputusannya,\" ungkap Trilia, kemarin. Menurutnya, sesuai Permendag Nomor 27/2017, harga acuan bawang merah jenis konde basah di tingkat petani semestinya Rp15 ribu per kilogram. Untuk jenis konde askip Rp18.300 per kilogram dan rogol askip Rp22.500 per kilogram. Sementara itu, harga acuan bawang merah saat ini di tingkat konsumen Rp32 ribu per kilogram. \"Kami siap menyerap bawang merah milik petani dengan harga acuan pemerintah. Tidak ada alokasi dana khusus untuk penyerapan bawang merah lantaran dana yang diperlukan cukup kecil. Namun kami menunggu dulu jawaban dari Bulog Provinsi,\" tuturnya. Bulog mengaku belum memiliki infrastruktur penyimpanan bawang merah yang memadai. Sehingga, penyimpanan tidak bisa bertahan lama. Karena itu, BUMN pangan tersebut mesti melakukan beli-jual secara langsung. Selain itu juga, kapasitas penyimpanan bawang di Bulog sangat terbatas. \"Karena belum ada alat infrastrukturnya, kita biasanya pakai sistem beli 1-2 hari langsung jual,\" tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, petani bawang merah di sejumlah daerah di Kabupaten Cirebon tengah gelisah. Seminggu terakhir, harga jual bawang merah turun drastis di angka Rp15 ribu per kilogram. Akibatnya, sejumlah petani mengaku mengalami kerugian. Oleh karena itu, mereka meminta Bulog turun tangan. “Sekarang untuk bawang merah kering (sudah dijemur, red) Rp15 ribu per kilo. Kalau basah lebih murah lagi. Padahal seminggu lalu, di tingkat petani harga per kilonya masih di kisaran Rp20 ribu. Kondisi ini, membuat para petani rugi besar,” ungkap Nasuha (40), salah satu petani bawang di Desa Tersana, Kecamatan Pabedilan saat ditemui Minggu (16/7) kemarin. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: