Suhendra Mengaku Dipukul dengan Balok Lalu Dianiaya di Kamar Mandi
CIREBON- Kondisi Suhendra (22) korban penganiayaan oleh awak PO Bhinneka dan oknum aparat TNI yang dirawat di RS Pelabuhan Cirebon Kondisinya mulai membaik. Dua hari lalu Suhendra sudah bisa diajak bicara, meski kondisinya masih cukup lemas. Versi Suhendra, saat malam kejadian ia dan Rian menggunakan sepeda motor masing-masing hendak mengisi bahan bakar motor (BBM) di sebuah SPBU di Plumbon. Di jalan itu mereka sempat saling salip dengan bus Bhinneka. Tiba-tiba pengemudi Bhinneka melempar keduanya dengan rokok dan buah duku. Tak terima, kedua korban mengejar bus tersebut dan melempari bus dengan batu. Keduannya terpisah hingga ia mendapat kabar bahwa Rian berada di kantor PO Bus Bhinneka. ”Saya dapat kabar melalui pesan singkat dari HP milik Rian, saya disuruh ke kantor PO Bus Bhinneka. Sebelumnya saya tidak tahu kalau Rian di sana dianiaya,” cerita Suhendra. Masih dikatakan Suhendra, sekitar pukul 08.00 WIB dirinya mendatangi kantor PO Bus Bhinneka bertujuan untuk menyelasaikan permasalahan. Namun sesampainya di lokasi, ia melihat Rian sudah terkapar penuh dengan luka lebam. Dia lalu dihampiri oleh beberapa orang, satu di antaranya terdapat seorang aparat. “Saya sempat ditanya-tanya, tetapi belum menjawab pertanyaan, saya dihantam dengan sebuah kayu balok dari belakang. Kemudian saya dibawa oleh seseorang yang memakai seragam aparat ke kamar mandi. Di situ saya dipukuli oleh beberapa orang, kemudian jari kaki saya diinjak dengan kursi dan kursi itu diduduki oleh salah seorang pelaku,” kata Suhendra. Setelah dianiaya, ia disuruh oleh salah seorang pelaku untuk menghubungi keluarga dan menjemputnya di Kantor PO Bus Bhinneka. Dari situ ia dan almarhum Rian langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Rian tak terselamatkan. (arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: