Bidik Calon Juara Dunia Bulutangkis, PB Djarum Gelar Audisi Umum di Cirebon
CIREBON – Kota Cirebon kembali dipercaya menjadi tuan rumah Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017. Event tahunan yang digelar salah satu klub bulu tangkis terbesar di tanah air ini pernah mampir ke Cirebon, tahun lalu. Sukses yang dicapai pada tahun sebelumnya mengantarkan PB Djarum kembali ke Kota Udang. Sebelum ke Cirebon, klub yang bermarkas di Kudus ini sudah menggelar Audisi Umum di tiga kota. Yaitu, Pekanbaru, Banjarmasin dan Manado. Rencananya, akan ada delapan kota di seluruh Indonesia yang disambangi PB Djarum. “Bersamaan dengan Cirebon kami juga melaksanakan audisi di Solo,” ujar Program Director Bakti Olahraga Djarum Fondation, Yoppy Rosmi dalam jumpa pers di Aula KONI Kota Cirebon, Jumat (21/7). Yoppy mengatakan, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 digelar untuk menjaga mata rantai prestasi olahraga bulu tangkis Indonesia. Menurutnya, level persaingan bulu tangkis dunia kini sudah semakin ketat. \"Saat ini tantangannya luar biasa besar. Audisi Umum ini kepentingannya tidak hanya untuk rekrutmen atlet PB Djarum. Ada rencana besar di balik ini semua. Ini salah satu upaya yang bisa kami lakukan agar Indonesia bisa terus menghasilkan juara-juara dunia baru,” jelasnya. Sementara itu, audisi dimulai hari ini di Sport Hall Bima, Kota Cirebon dan akan berlangsung hingga Senin (24/7). Sebanyak 700-an peserta terdaftar dalam audisi tahun ini. Ketua tim pemandu bakat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017, Christian Hadinata mengatakan, proses audisi tahun ini tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Hari pertama kita lakukan penjaringan dengan melihat teknik-teknik dasar yang dikuasai para peserta. Peserta yang lolos akan mengikuti tahap turnamen di hari kedua,” terang legenda bulu tangkis tersebut. Ada lagi yang berbeda dalam audisi tahun ini. Kali ini peserta dibagi dalam kelompok usia 11 dan 13 tahun. Sebelumnya, pembagian kelompok usia adalah 13 dan 15 tahun. Menurut Christian, hal ini berkaitan dengan target pembinaan PB Djarum. “Dibutuhkan proses panjang. Minimal dibutuhkan waktu 10 tahun untuk mematangkan potensi para atlet. Dengan menurunkan kelompok usia peserta audisi diharapkan setelah 10 tahun mereka masih berada dalam usia emasnya,” paparnya. Dari audisi di Kota Cirebon, PB Djarum menetapkan kuota 12 atlet yang akan lolos untuk melanjutkan audisi ke Kudus. Masing-masing delapan peserta kategori putra dan 4 kategori putri dari kelompok usia 11 dan 13 tahun. “Di luar kuota 12 atlet. Kita menyediakan super tiket. Kita akan memberikan super tiket ini kepada peserta yang dinilai memiliki bakat istimewa meski ia kalah di babak-babak awal tahap turnamen,” tambah Christian. Sementara itu, Ketua Umum PBSI Kota Cirebon, Asep Dedi, menyambut gembira pelaksanaan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017. Dia berharap, kelak dari Kota Cirebon lahir atlet-atlet terbaik yang mampu menembus level duania. Asep mengatakan bahwa Kota Cirebon merupakan salah satu gudang pebulutangkis nasional. Sejak era Tjun-tjun di tahun 1980-an hingga Candra Wijaya di tahun 1990 dan 2000-an. Bahkan, kini Kota Cirebon masih memiliki Anissa Saufika yang tercatat sebagai atlet pelatnas. “Bulu tangkis sangat dicintai di Kota Cirebon. Banyak potensi yang terpendam. Semoga dengan adanya audisi ini, lahir pebulutangkis dunia dari Kota Cirebon,” katanya. Selain Christian Hadinata, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Cirebon dihadiri pula oleh para legenda bulu tangkis lainnya seperti Lius Pongoh, Ade Candra, Denny Kantono, Kartono, Johan Wahyudi dan Simbarsono. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: