Thailand vs Indonesia, Pertandingan Hidup Mati
BANGKOK - Pelatih Timnas U-22, Luis Milla harus memutar otaknya lebih keras lagi. Bahkan, dia sudah saatnya mengeluarkan semua ilmu yang dia miliki kepada Evan Dimas dan kawan-kawan saat menjamu Thailand di pertandingan pamungkas grup H kualifikasi Piala AFC U-23 di National Stadium, Bangkok, malam nanti (Tayangan langsung RCTI Pukul 19.00 WIB). Betapa tidak, lolos dan tidaknya Indonesia ke putaran final yang berlangsung di Tiongkok, tahun depan itu, tergantung dari hasil laga tersebut. Memang, dengan bermain imbang saja, tim dengan julukan Garuda Muda itu sudah bisa mendapatkan satu tiket ke putaran final. Hanya saja, mereka masih harus tergantung dengan pertandingan lain, di mana Malaysia harus kalah dari Mongolia. Indonesia dan Malaysia sama-sama mengemas tiga poin. Namun, Malaysia berada di peringkat kedua karena unggul head to head dari Indonesia. Di pertandingan perdana, Garuda Muda harus mengakui keunggulan Malaysia setelah dibekuk tiga gol tanpa balas. Sementara tuan rumah Thailand berada di puncak klaemen dengan koleksi 4 poin. Namun, bagi Milla, pertandingan melawan Thailand tersebut tidak lebih dari sebuah laga final. Pantang bermain imbang, apalagi kalah. \"Kami akan kerja keras dan bertarung sekuat-kuatnya untuk memenangkan pertandingan itu. Saya tahu Thailand adalah tim kuat dan bermain di depan pendukung mereka. Tapi, saya juga punya banyak pemain hebat,\" kata dia. Pria yang pernah membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa U-21 pada 2011 itu mengungkapkan bahwa sukses menggasak Mongolia dengan skor telak 7-0 di pertandingan terakhir, adalah titik balik mereka. Dia optimistis, tim besutannya bisa memberikan hasil maksimal saat melawan Thailand tersebut. Nah, karena kondisi mental pemain yang sedang bagus pasca lawan Mongolia tersebut, membuat Milla berencana tidak melakukan banyak rotasi dengan tetap menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan Marinus Maryanto sebagai striker tunggal. Pemain Persipura Jayapura itu akan dibantu oleh tiga gelandang, Evan Dimas Darmono, Saddil Ramdani serta Septian David. Saddil dan Septian yang memiliki kecepatan, juga akan diinstruksikan untuk menyerang dan mengubah formasi menjadi trisula seperti yang mereka lakukan saat melawan Mongolia. Strategi itu berhasil, Saddil, Septian dan Marinus semua berhasil mencetak gola. Di jantung pertahanan, Hargianto dan Hanif Sjahbandi bertugas menjaga transisi di saat tim dalam kondisi tertekan atau bertahan ke menyerang. Mereka akan diperkuat oleh Hansamu Yama sebagai kapten, Gavin Dwi Adist, Bagas Adi, serta Rizaldi Hehanusa. \"Tapi, kami juga punya strategi lain. Dan, semua bisa berubah sesuai dengan keadaan,\" kata pria asal Spanyol itu. Sementara itu, Rizaldi Hehanusa menyebutkan bahwa, pertandingan melawan Thailand akan jauh lebih berat dibandingkan saat melawan Malaysia atau Mongolia. \"Tapi, dengan melawan tim yang lebih kuat, motivasi dan semangat kami untuk memenangkan pertandingan juga lebih besar,\" ujar Hehanusa. (ben)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: