Kinerja Saber Pungli Kuningan Dipertanyakan

Kinerja Saber Pungli Kuningan Dipertanyakan

KUNINGAN – Keberadaan tim Satuan Bersama (Saber) Pungli yang merupakan lembaga nonstruktural untuk memberantas adanya kegiatan pungutan liar di lapangan, dipandang belum terlihat melaksanakan kinerja yang sesungguhnya. Sejumlah pihak pun mempertanyakan keberadaan Tim Saber Pungli di Kabupaten Kuningan ini sehingga diharapkan bisa bekerja maksimal tanpa pandang bulu. Aktivis Forum Tekkad Sujarwo BA alias Mang Ewo mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keberadaan Tim Saber Pungli yang terkesan belum bergerak maksimal. Hal itu telah memunculkan berbagai pertanyaan negatif dari masyarakat sehingga berpotensi hilangnya kepercayaan kepada lembaga ini dalam pemberantasan praktik pungutan liar baik di lembaga pemerintahan maupun di lembaga-lembaga lainnya. “Munculnya kesan adanya degradasi prestasi dari lembaga yang mengemban tugas sangat mulia, yakni memberantas praktik pungutan liar di Kabupaten Kuningan, kendati belum mencapai tingkat kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap institusi nonstructural tersebut, dikhawatirkan akan memunculkan sikap apriori dari masyarakat yang merasa telah membiayai lembaga tersebut melalui pajak yang mereka bayar,” ungkap Mang Ewo. Dikatakan, sejak dibentuk Satgas Saber Pungli di Kabupaten Kuningan, masyarakat belum mendengar ada hasil kerja yang dapat memuaskan harapan masyarakat terhadap kehadiran lembaga anti pungutan liar tersebut. Jika pada awal pembentukannya masyarakat sempat berdecak kagum atas kinerja Satgas Saber Pungli yang berhasil menangkap pelaku pungli dengan status pejabat eselon IIIB (oknum sekmat), dalam perjalananannya lembaga yang dibiayai APBD dengan nominal ratusan juta rupiah itu malah terkesan mulai kurang terdengar aksinya. “Setelah ada penangkapan kepada salah satu pejabat eselon IIIB, sebut saja oknum sekmat, dalam perjalananannya lembaga yang dibiayai APBD dengan nominal ratusan juta rupiah itu malah terkesan mulai kurang terdengar aksinya. Padahal setelah berhasil menangkap oknum pejabat setingkat eselon IIIB, masyarakat menantikan adanya pengungkapan praktik pungli dengan sasaran lebih dari sekadar oknum sekmat,” kata Mang Ewo berharap. Guna tetap mendapat kepercayaan dan memenuhi harapan masyarakat, lanjut Mang Ewo, alangkah eloknya jika keberadaan Satgas Saber Pungli di dalamnya tidak didominasi pejabat struktural Pemkab Kuningan. Dominannya pejabat struktural dikhawatirkan akan memunculkan sikap ewuh pakewuh (serba salah, red) dari Satgas Saber Pungli dalam menjalankan fungsinya. “Mestinya jajaran lembagaini jangan terlalu dominan  diisi oleh pejabat struktural Pemkab Kuningan karena dikhawatirkan akan ewuh pakewuh. Kalau bisa susunannya dirombak lagi aja, masukkan dari kalangan akademisi dan dari kalangan masyarakat,” saran Mang Ewo. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: