Saat Petugas Damkar Mengusir Tawon, Sehari Bisa Taklukkan 3 Sarang

Saat Petugas Damkar Mengusir Tawon, Sehari Bisa Taklukkan 3 Sarang

KUNINGAN - Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan kembali mendapat panggilan tugas mengusir sarang tawon di pemukiman warga, Selasa (25/7) sore. Kali ini tiga sarang tawon sekaligus haru dibasmi petugas di Desa Cibentang, Kecamatan Kramatmulya. Mengawali aksi pengusiran tawon kali ini, petugas harus menaklukkan dua sarang tawon berukuran besar di kebun bambu milik Ruli. Tak mudah bagi petugas Damkar untuk mengusir serangga berbisa kali ini. Pasalnya, keberadaan sarang tawon berukuran panjang hampir satu meter yang menempel pada batang rumpun bambu tersebut dibutuhkan keterampilan memanjat dan keseimbangan badan yang baik untuk menjangkaunya. Dengan berbekal parang dan karung, pengusiran sarang tawon tersebut melibatkan tiga petugas Damkar berkostum ala astronot. Di mana salah satunya harus menaiki tangga yang ditopang dua rekannya di bawah. Persoalan muncul ketika petugas di atas mendapati ukuran sarang tawon terlalu besar. Sehingga tidak muat masuk ke dalam karung. Walhasil, petugas pun memaksa mendorong sarang tawon tersebut agar masuk ke karung yang akibatnya ribuan serangga berbisa tersebut pun berhamburan keluar dan menyerang sang petugas termasuk anggota yang berada di bawahnya. Tak disangka, beberapa tawon ternyata juga menyerang warga yang tengah menonton di luar pagar kebun. Sehingga seketika warga berhamburan menyelamatkan diri masing-masing. Beruntung tak ada warga yang menjadi sasaran sengat tawon atau yang populer disebut Kamarang Sapi itu. \"Kalau petugas sudah tidak ada masalah. Karena mengenakan pakaian khusus tahan api. Yang dikhawatirkan jika mengenai warga, karena serangannya bisa membuat korbannya sakit demam, bahkan jika dalam jumlah banyak bisa menyebabkan kematian,\" ungkap Kepala UPTD Damkar Kuningan Bambang Hernaedi yang memimpin langsung proses pengusiran tawon. Pengusiran pun kemudian dilanjut ke sarang kedua yang berada di batang bambu yang lain dengan ketinggian mencapai 5 meter. Petugas kembali melakukan pengusiran seperti cara pertama dan berhasil diselesaikan dengan lancar. Selanjutnya, pengusiran di lokasi ketiga dilakukan pada saung budi daya jamur milik Dedi yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari lokasi pertama. Tanpa diduga, di lokasi ini ternyata dihuni oleh tawon yang memiliki ciri khas tanda oranye pada kepalanya dan tergolong paling agresif dan berbisa. Namun berkat penanganan dan perhitungan yang akurat, proses pengusiran sarang tawon kali ini pun berjalan lancar. Tanpa menimbulkan korban warga ataupun petugas yang tersengat, proses pengusiran twon berjalan lancar. \"Masyarakat tidak disarankan untuk menangani sarang lebah ini sendiri, apalagi tanpa menggunakan kelengkapan yang memadai. Biar kami yang menangani, ketika ada sarang lebah ataupun kedaruratan lain seperti ular masuk rumah dan lainnya, karena petugas kami telah terlatih untuk menangani itu,\" kata Bambang. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: