Presiden Terima Jagonya Mundur

Presiden Terima Jagonya Mundur

Drama Politik Korea Selatan SEOUL - Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak secara resmi menerima pengunduran diri Kim Tae-ho, calon perdana menteri (PM) jagoannya, dan dua calon menteri di kabinet kemarin (30/8). Dia berharap agar pengunduran diri tersebut menjadi awal terciptanya pemerintahan yang bersih. Lee menyatakan, pejabat pemerintah harus menjadi panutan dalam rangka membangun masyarakat yang jujur. Dia pernah menyampaikan visi tersebut saat berpidato dalam peringatan hari kemerdekaan Korea Selatan pada 15 Agustus dan menjadikan itu sebagai filosofi politik barunya. “Saya sudah menerima pengunduran diri mereka, yang saya yakin bisa menjadi titik awal pembangunan masyarakat yang bersih,” ujar Lee yang dilansir kantor kepresidenan seperti dilansir Agence France-Presse. Presiden kelahiran Osaka, Jepang, 19 Desember 1941, itu menambahkan bahwa pencarian kandidat PM baru sedang dilakukan. Profesor ilmu politik dari Korea University Lee Nae-young menyatakan, mundurnya tiga orang dekat Lee tersebut merupakan aib besar bagi pemerintah. Menurut dia, fakta tersebut merupakan pukulan besar bagi popularitas pemerintah. Partai Nasional Raya pimpinan Lee kalah besar dalam pemilu lokal Juni lalu. Kekalahan tersebut sedikit terobati oleh kemenangan tak terduga dalam pemilu sela parlemen pada 28 Juli. Partai yang beraliran konservatif itu memenangi lima di antara delapan kursi yang diperebutkan. Sejumlah media lokal menulis kritik terhadap Gedung Biru, istana kepresidenan Korsel, terkait dengan proses seleksi kandidat menteri kabinet. “Mulai sekarang Gedung Biru harus memilih kandidat pejabat publik melalui seleksi lebih ketat,” tulis harian JoongAng dalam tajuknya yang berjudul Kegagalan Perombakan Kabinet Lee. Sementara itu, Korea Times menulis bahwa harus ada kualifikasi yang lebih ketat dalam memilih kandidat untuk menduduki kabinet. “Lee berjanji untuk menciptakan masyarakat yang bersih. Tapi, publik justru bertanya, apakah presiden benar-benar ingin menciptakan masyarakat jujur, sementara dia memilih kriminal sebagai menteri kabinetnya?” tulisnya. Pada 8 Agustus 2010, Presiden Lee menyebut Kim Tae-ho sebagai calon perdana menteri dalam perombakan kabinet besar-besaran untuk meningkatkan popularitas pemerintahan. Jika tidak mengundurkan diri, Kim akan menjadi perdana menteri termuda Korea Selatan. Dua calon menteri kabinet Lee juga mengajukan pengunduran diri. Mereka adalah kandidat Menteri Kebudayaan Shin Jae-min dan Menteri Ilmu Perekonomian Lee Jae-hoon. Keputusan tersebut diambil setelah muncul dugaan pelanggaran kewenangan. Blokir Twitter Korut Sementara itu, Korea Utara (Korut) menuduh Korea Selatan memblokir akun jejaring sosial miliknya agar tidak diakses rakyat. Pyongyang membuka akun Twitter pada 12 Agustus lalu setelah sebelumnya juga mengunggah sejumlah video propaganda di situs YouTube. Pyongyang juga menengarai bahwa sebelumnya Korsel berupaya menghentikan rakyat untuk mengakses situs resmi Korut, Uriminzokkiri. Sebuah pernyataan resmi yang diunggah dalam situs pemerintahan Korut menyatakan bahwa Korea Selatan khawatir dengan meningkatnya pengakses video dan pesan di YouTube dan akun Twitter milik Pyongyang. “Ini membuktikan bahwa kelompok pecundang itu adalah faksi antiunifikasi, yang tidak ingin ada dialog dan kerja sama antar Korea,” tambahnya. Ditambahkan bahwa langkah Korsel tersebut hanya akan memperburuk konfrontasi di semenanjung. Seoul sudah memperingatkan pengguna internet di negaranya bahwa mereka akan diancam hukuman jika membalas atau men-tweet balik pesan dari akun Korut. Meski demikian, hanya dalam waktu singkat, akun Pyongyang @uriminzok berhasil mengumpulkan 10 ribu lebih pengikut. (cak/c10/dos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: