Demo Lagi, Petani Garam Minta Proyek PLTU 3 Diundur
CIREBON - Puluhan petani garam dari Desa Pengarengan, berkumpul di depan akses masuk proyek PLTU 3 di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Selasa (25/7). Mereka meminta proyek pekerjaan PLTU 3, diundur beberapa bulan sampai selesainya musim produksi garam. Perwakilan petani garam, Murad (40) saat ditemui Radar mengatakan, pihaknya tidak punya niatan untuk menghalang-halangi proyek pemerintah ataupun sengaja membuat masalah. Dia bersama para petani garam hanya ingin meminta kelonggaran waktu agar bisa melakukan produksi garam setelah sekitar setahun terakhir, libur akibat cuaca buruk. “Ya minimal ada keringanan, sampai bulan Desember. Biar kita bisa produksi, bisa punya uang untuk bertahan hidup. Kalau pun tidak ya minimal ada kompensasi yang manusiawi,” ujarnya. Murad pun paham dan tahu betul bahwa tanah yang digarap saat ini sudah dibeli dan menjadi milik pihak PLTU 3. Namun, lagi-lagi dia pun berharap suara-suara dari masyarakat sekitar yang mayoritas merupakan petani garam, bisa didengar pihak perusahaan. “Saya tidak mau dituduh mempersulit atau menghambat proyek pemerintah. Sekali lagi, kami hanya ingin diberi kelonggaran waktu,” imbuhnya. Sementara itu, Rizal, salah satu staf dari pengelola PLTU 3, dalam pertemuan tersebut, tidak bisa memenuhi tuntutan warga karena proyek tersebut sudah terlambat dan tidak bisa diundur lagi. “Kalau masuk musim hujan, kita juga sama, tidak bisa maksimal membangun. Sebetulnya saat musim kemarau lah, pekerjaan bisa maksimal,” ungkapnya. Tetapi, dari pihak perusahaan sudah bersedia memenuhi pengganti kerohiman dan meminta para petani untuk membantu menyukseskan program nasional tersebut. Sementara itu, dalam pertemuan yang digelar sehari sebelumnya, pihak PT LMA sudah memberikan sejumlah kompensasi kepada warga dari mulai uang debu sebanyak Rp5 juta perbulan dan uang kompensasi lainnya sebesar Rp7 ribu per ritase. “Kita sudah penuhi tanggung jawab. Apa yang bisa kita berikan, sudah kita lakukan. Termasuk rekrutmen tenaga kerja,” ujar salah satu perwakilan PT LMA. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: