Kepala BPPP Minta Pelaku Perusakan Kantor segera Ditangkap

Kepala BPPP Minta Pelaku Perusakan Kantor segera Ditangkap

CIREBON - Kepala Balai Pelayanan dan Pengawasan Pendidikan (BPPP) wilayah V Jawa Barat (Jabar) Dewi Nurhulela mengungkapkan bahwa peristiwa pengrusakan sejumlah fasilitas di kantornya merupakan kejadian yang luar biasa. Pasalnya dari total tujuh balai yang ada di Jabar, hanya balai pendidikan wilayah V yang paling menyita perhatian karena kasus tersebut. Dewi mengaku, telah secara resmi telah melaporkan kasus itu kepada anggota kepolisian Polres Cirebon Kota (Ciko). Sehingga, pihaknya kini tidak lagi merasa takut diganggu oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Selain Polisi, pihaknya juga telah laporkan perisitiwa tersebut ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.   \"Kasus perusakan itu sepenuh saya serahkan ke aparat penegak hukum untuk mengusut tuntus kasus perusakan kantor BPPP wilayah V,\" kata Dewi. Selama proses PPDB berlangsung, lanjut Dewi, banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan intimidasi.  \"Karena sudah ditangani polisi, sekarang kami merasa tenang dan nyaman,\" ujar Dewi. Saat disinggung soal titip menitip siswa dalam proses PPDB yang baru saja rampung, Dewi mengaku siap diperiksa oleh pihak yang berwenang. \"Berkaitan dengan itu, saya siap diperiksa kok,\" ungkap Dewi. Selain itu, menurut Dewi, seluruh Kepala Sekolah juga telah menandatangani fakta integritas, bahwa jika terbukti melakukan parktik titip menitip siswa, maka siap untuk menerima segala konsekunsinya. ”Sanksi tidak ditarik pimpinan, melainkan sanksi akan dibebankan kepada yang bersangkutan langsung. Pokoknya, saya dan kepala sekolah siap diperiksa,\" ungkap Dewi. Sedangkan mengenai titip menitip siswa melalui jalur offline, Dewi juga memastikan aman dari parktik titop menitip siswa. Karena, jalur offline dikhususkan untuk siswa yang kurang mampu.  \"Kalau jalur tersebut kusus untuk siswa yang kurang mampu. Dan melalui jalur itu saya pastikan aman tidak dari titip menitip siswa,\" kata Dewi. Ditegaskan Dewi, selama ini juga tidak ada usaha dari pimpinan daerah untuk menitipkan orang ke sekolah favorit. Sehingga ia merasa enjoy dalam menyelesaikan pekerjaannya, karena tidak ada tekanan dari pimpinan daerah.\"Komunikasi saya dengan pejabat biasa-biasa saja. Tidak ada komunikasi yang berlebih dengan mereka,\" tandas Dewi. (fazri)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: