Musim Kemarau, Waduk Darma Surut 3 Juta Meter Kubik
KUNINGAN - Musim kemarau sekarang menyebabkan volume air Waduk Darma, Kuningan, surut menjadi 31,5 juta meter kubik dari debit normal mencapai 34,9 juta meter kubik. Petugas operasi dan pemeliharaan (OP) Waduk Darma Ahmad mengungkapkan, penyusutan debit air Waduk Darma mulai terjadi sejak satu bulan terakhir. Tepatnya ketika pintu saluran irigasi mulai dibuka untuk pengairan wilayah timur Kuningan dan sebagian wilayah selatan Kabupaten Cirebon pada tanggal 16 Juli lalu. \"Pintu saluran irigasi mulai dibuka sejak pertengahan Juli lalu karena ada permintaan pasokan air untuk areal pertanian di wilayah timur Kuningan. Rata-rata debit air yang dialirkan ke saluran irigasi tersebut sekitar 1,5 meter kubik per detik sehingga jika ditotal pengeluaran air selama satu hari penuh mencapai 130.000 meter kubik,\" kata Ahmad, kemarin. Penyusutan debit air Waduk Darma juga terlihat dari garis air permukaan yang membekas pada dinding waduk yang semakin turun setiap harinya. Kondisi ini pun praktis mempengaruhi keindahan Waduk Darma yang juga merupakan kawasan wisata sehingga tampak gersang. Meski demikian, kata Ahmad, kondisi tersebut terpaksa dikesampingkan demi kepentingan masyarakat luas. \"Fungsi utama Waduk Darma adalah sebagai penyimpan cadangan air yang baru akan difungsikan pada musim kemarau seperti sekarang untuk mengairi areal pertanian yang kering di wilayah timur Kuningan hingga Cirebon. Mengenai dampaknya pada keindahan wisata Waduk Darma, harap dimaklum demi kepentingan bersama,\" ungkap Ahmad. Namun, untuk antisipasi kekeringan total, kata Ahmad, telah ada ketetapan batas terendah atau dead storage debit air Waduk Darma hingga 7,5 juta meter kubik. Pada saat debit air telah mencapai angka tersebut, maka penyaluran air untuk irigasi atau apa pun harus dihentikan. Ahmad memprediksi, dibukanya pintu air untuk irigasi tersebut akan berlangsung hingga pertengahan bulan Oktober. Hal ini karena perhitungan musim pada bulan Oktober yang diperkirakan akan memasuki musim penghujan. Waduk Darma yang tidak mempunyai mata air dan hanya mengandalkan pasokan air dari Sungai Cilutung, kata Ahmad, membuat penyusutan air waduk tidak dapat dicegah. Meski hingga saat ini pasokan air dari sungai tersebut masih mengalir, namun kapasitasnya mulai berkurang sedangkan pengeluaran untuk irigasi dan rembesan yang lebih besar praktis menyebabkan volume air Waduk Darma terus menyusut. (mohamad taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: