Ancaman Rabies, Distan Kabupaten Cirebon Lakukan Vaksinasi Gratis

Ancaman Rabies, Distan Kabupaten Cirebon Lakukan Vaksinasi Gratis

CIREBON - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon menyelenggarakan vaksinasi gratis. Hal itu sebagai antisipasi merebaknya ancaman virus rabies yang ditularkan melalui hewan. Kasi Pengandalian Penyakit dan Obat Hewan pada Distan, Drh Nina Triana Muri mengatakan, vaksinasi pada hewan peliharaan merupakan hal penting agar kebal terhadap suatu penyakit. \"Sebaliknya, hewan yang tidak divaksin akan terserang penyakit,\" kata Nina saat dijumpai Radar Cirebon. Menurutnya, klinik hewan yang dibuka distan berupa pemberian vaksinasi gratis telah dimulai. Tepatnya dari tanggal 14-16 Agustus 2017. \"Khusus untuk memperingati hari kemerdekaan RI, ada sekitar 200 hewan yang divaksin gratis. Hewan seperti anjing, kucing dan kera yang menderita rabies akan menjadi ganas dan biasanya cenderung menyerang atau menggigit manusia. Penderita rabies sekali gejala klinis timbul, biasanya diakhiri dengan kematian. Makanya, penting sekali vaksinasi ini,\" bebernya. Salah satu pemilik kucing, Agung Pramadinata, berterima kasih atas diberikannya vaksinasi gratis. \"Kucing saya sekarang baru berusia tujuh bulan. Perawatannya masih mandiri. Nah, karena tahu ada vaksinasi gratis, makanya ke sini karena kalau bayar lumayan mahal,\" kata Agung. Kabid Kesehatan Hewan pada Distan Encus Suswaningsih menuturkan, Kabupaten Cirebon dinyatakan rawan terhadap ancaman penyebaran penyakit rabies. Disebutkannya, hewan pembawa rabies (HPR) untuk populasi anjing berjumlah 2.000 ekor, kera sekitar 200 ekor dan ribuan kucing. Ancaman itu terjadi lantaran Kabupaten Cirebon memiliki daerah perbukitan yang berada di wilayah timur bagian Cirebon seperti Sedong, Paselaman dan lain-lain. Kabupaten Cirebon juga menjadi salah satu daerah rawan ancaman terhadap virus rabies. Hal itu, kata Encus, bukan tanpan alasan karena masih terdapat ribuan anjing liar. \"Virus rabies yang ditularkan binatang hingga kini menjadi ancaman masyarakat. Tahun lalu ada lima orang yang terkena gigitan anjing, namun setelah observasi dan pemberian obat, dilaporkan negatif rabies,\" tuturnya. Pihaknya terus berupaya mengeliminasi anjing liar dengan vaksinasi agar tidak menularkan rabies. Untuk pemberian vaksin terhadap HPR, lanjutnya, hampir 100 persen dilakukan. Karena keterbatasan anggaran, jumlah populasi hewan dengan ancaman flu burung seperti unggas, ayam, itik dan lain-lain, dengan jumlah 1,4 juta ekor, hanya 75.000 ekor yang baru bisa dilakukan vaksinasi serta pemberian vitamin. Termasuk obat-obatan. \"Untuk mengantisipasi merebaknya virus flu burung, kita sudah lakukan vaksinasi namun belum maksimal. Hal itu lantaran keterbatasan anggaran. Namun saat ini baik untuk peternak maupun pemilik hewan peliharaan sudah pandai memelihara karena mereka secara mandiri memberikan vitamin, pengobatan, dan vaksinasi,\" tandas Encus. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: