Total Dana Hutan Kota Rp9 M
DCKTR Masih Serius, Target 5 Tahun Tuntas SUMBER– Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon kembali memberikan klarifikasi terkait proyek hutan kota. Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pertamanan DCKTR, Fellyanto Tamsil, menegaskan pihaknya serius menggarap proyek yang terletak di pinggiran Jl Sultan Agung Tirtayasa, Sumber, itu. Dikatakan, DCKTR selama tidak tinggal diam dalam mewujudkan hutan kota yang diinginkan oleh Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM. Bahkan demi dibangun tepat waktu, pihaknya tak hanya mengandalkan dana APBD Kabupaten Cirebon, tapi berusaha mencari dana bantuan dari APBD Provinsi Jawa Barat dan APBN. “Kalau kami menelantarkan, ngapain kita cari-cari dana ke provinsi dan pusat,” tanya Fellyanto. Dia mengakui kondisi lahan hutan kota yang terlihat mangkrak dikarenakan anggaran untuk pembangunannya belum ada dan akan dianggarkan tahun 2013 sebesar Rp2 miliar. Sebenarnya, sambung dia, anggaran Rp2 miliar itu dibagi dua, yakni Rp1 miliar untuk tahun 2012 dan Rp1 miliar lagi tahun 2013. Namun karena keterbatasan anggaran dan lebih mendahulukan program lain, semua anggaran itu dialokasikan di 2013. “Tahun ini baru pengurugan saja senilai Rp450 juta, itu pun dibayar nanti ketika anggaranya turun 2013,” ucapnya kepada Radar. Fellyanto menjelaskan, total anggaran untuk pembuatan hutan kota seluas 4,2 hektare tersebut sekitar Rp9 miliar dan ditargetkan selesai 5 tahun. “Pada saat masih master plant, totalnya mencapai Rp18 miliar. Tapi setelah ada Detailed Engineering Design (DED) menjadi Rp9 miliar,” ungkapnya. Sementara untuk pohon yang sekarang kondisinya sangat memprihatinkan, bukan termasuk dalam anggaran yang selama ini digembar-gemborkan. Pohon itu, kata dia, adalah hibah dari Bidang Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Cirebon yang bertujuan memanfaatkan lahan yang ada. Musim kemarau yang panjang, lanjutnya, membuat tanaman tidak tumbuh dengan sempurna. “Penyiraman tetap kita lakukan rutin, tapi karena kondisi cuacanya kering maka tidak sempurna pertumbuhannya,” bebernya. Lebih jauh dikatakan, perencanaan pembuatan hutan kota sudah matang. Tujuan dibuatnya hutan kota ini untuk menampung tanaman khas dan langka asal Cirebon, seperti tanaman Jamblang. Hutan kota ini akan menjadi sarana belajar siswa dan mahasiswa untuk mengetahui tanaman-tanaman asli Cirebon, sekaligus sebagai tempat wisata alam. “Pokoknya banyak manfaatnya lah. Selain sebagai daerah resapan air dan paru-paru kota, tentu untuk rekreasi,” tandasnya. Sebelumnya, Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon menilai proyek hutan kota di Kecamatan Sumber tidak jelas tujuannya. Bahkan sejak awal pembangunannya dianggap tidak terkonsep dengan baik. Kritik ini disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon H Ahmad Aidin Tamim. “Hutan kota kok gersang begitu,” kritik politikus PKS itu. Anggota DPRD lainnya, Doddy T Basuni SH, mengatakan, lahan hutan kota itu lebih baik dikavlingkan untuk masyarakat sehingga ada manfaatnya, ketimbang dibiarkan seperti saat ini. “Coba dikavlingkan, akan laku keras dan pemkab akan mendapat keuntungan dari situ. Daripada diperuntukkan untuk proyek yang juga tak jelas konsepnya,” singgung Doddy yang merupakan politis asal Partai Golkar. Sedangkan Ketua Komisi II DPRD, M Arif Rahman ST lebih setuju jika lahan itu dijadikan Pasar Sumber. Menurut dia, keadaan Pasar Sumber sekarang sudah tidak dapat menampung para pedagang untuk berjualan. Para pedagang kerap berhambuaran keluar untuk berjualan hingga memakan bahu jalan. Selain itu, letak Pasar Sumber berada pada perempatan lampu merah sehingga menyebabkan kemecetan. \"Kalau saya setuju Pasar-Sumber direlokasi ke lahan yang akan dijadikan hutan kota,\" katanya kepada Radar, belum lama ini. Arif menambahkan, wacana relokasi Pasar Sumber tidak akan menghilangkan rencana awal untuk menjadikan kawasan itu sebagai hutan kota. Dijelaskan, Pasar Sumber bisa dibangun lebih ke dalam, sedangkan sisa 100 meter pinggir jalan raya dijadikan hutan kota. \"Lahannya cukup luas, saya kira selain dijadikan pasar, sisanya bisa jadi hutan kota sehingga tak akan terlihat kumuh,\" imbuhnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: