Penyalahgunaan Obat Didominasi Remaja

Penyalahgunaan Obat Didominasi Remaja

MAJALENGKA–Kasus penyalahgunaan sedia farmasi kembali terjadi, dan pelakunya diamankan Polres Majalengka.  Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto SE MH melalui Subag Humas Aipda Riyana mengaku prihatin, pasalnya dari beberapa kasus yang saat ini tengah ditangani kepolisian pelakunya didominasi remaja. “Seperti yang terjadi Minggu (27/8) lalu, kepolisian mengamankan 3 pelaku berinisial YS alias Yogi, seorang remaja berumur 19 tahun dan RA alias Malik berumur 21 tahun, asal Desa Singawada Kecamatan Rajagaluh. Satu lagi FR berusia 21 tahun asal Desa Cikalong Kecamatan Sukahaji,” jelasnya. Polisi berhasil mengamankan barang bukti ratusan butir obat jenis Tramadol Trihexyphendl dan Dextro yang siap diedarkan. Sanksi yang diberikan kepada pelaku atas perbuatannya yakni dijerat dengan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. “Harus segera diantisipasi kondisi ini, agar kasusnya tidak semakin meluas dan perlu sinergi seluruh elemen masyarakat untuk membereskan,” jelasnya. Saat ini kepolisian juga meningkatkan pengawasan mulai dari lingkungan pelajar dan lingkungan masyarakat, bukan hanya mengantisipasi penyalahgunaan obat-obatan melainkan untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang aman dan kondusif. Namun agar tugas polisi bisa berjalan lebih maksimal, pihaknya mengharapkan peran aktif masyarakat dan segera melapor bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan adanya kondisi tersebut para orang tua menjadi khawatir dan meminta pemerintah meningkatkan perhatian terhadap kasus tersebut. “Apalagi saat ini informasi semakin meluas dan rata-rata pelakunya memang dari kalangan pemuda dan remaja. Saya berharap dalam upaya menyelamatkan generasi muda, perhatian pemerintah pusat hingga daerah harus terus ditingkatkan,” ungkap Sanadi (45), warga Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka. Dirinya sepakat perhatian para orang tua juga harus terus ditingkatkan. Contohnya seperti meningkatkan kasih sayang dan tidak berbuat kasar kepada anak-anak. Karena banyak pemuda yang terjerumus pada obatobat dipicu gaya pendidikan yang keras dan kurang kasih sayang. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: