Pencairan Anggaran Minim, Hambat Pilwu Serentak
CIREBON - Desa yang mencairkan anggaran pelaksanaan pemilihan kuwu (pilwu) serentak dari APBD Kabupaten Cirebon masih minim. Hal itu dikhawatirkan bakal menghambat proses tahapan pilwu serentak. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Yuningsih sangat menyayangkan masih sedikitnya desa yang mengambil anggaran pilwu serentak. “Masih di bawah 50 persen loh. Dari 101 desa yang menyelenggarakan pilwu serentak, baru 47 desa yang mengambil anggaran pilwu,” ujarnya kepada Radar Cirebon, Senin (28/8). Menurut perempuan dari Wilayah Timur Cirebon itu, kegiatan dan pelaksanaan tahapan pilwu tentu saja sangat membutuhkan anggaran. Jika desa yang anggarannya belum diambil, maka akan berpengaruh pada tahapan pilwu yang dua bulan lagi akan digelar. Padahal, anggaran pilwu yang berasal dari APBD Kabupaten Cirebon cukup besar. “Cukup disayangkan. Kalau dari porsi anggaran yang besar, namun jika pelaksanaan tahapan pilwu terhambat hanya karena telat mencairkan anggaran,” ungkapnya. Yuningsih meminta agar DPMPD aktif memberikan informasi kepada desa untuk segera mencairkan anggaran pilwu. “DPMPD sebagai penanggung jawab pilwu, harus segera mendesak desa untuk cepat mencairkan anggaran,” ungkapnya. Sementara itu, Kabid Pemerintahan Desa DPMPD Kabupaten Cirebon, Nanan Abdul Manan mengungkapkan, masih banyaknya desa yang belum mencairkan anggaran pilwu, lantaran terhambat pada persyaratan pencairan. Dari sekian syarat, ada syarat yang dianggap berat yaitu harus melampirkan APBDes Perubahan. Karena bantuan anggaran pilwu serentak akan masuk pada APBDes Perubahan. “Nanti akan dimasukkan ke APBDes Perubahan. Nah kalau ABPDes Perubahannya belum ada, nanti bagaimana mencairkan anggaran pilwu serentak ini?” imbuhnya. Nanan juga mengaku, terus mendorong desa yang melaksanakan pilwu untuk segera mengesahkan APBDes Perubahan. Pihaknya hanya sebatas mendorong supaya desa secepat mungkin membuat APBDes Perubahan. Semakin cepat dibuat, akan semakin cepat juga anggaran pilwu dicairkan. “Persiapan pilwu saja membutuhkan biaya cukup banyak, terutama anggaran mencetak surat suara dan berbagai macam keperluan lainnya,” tuturnya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: