Tak Puas, Warga Tuntut Mundur Kuwu Tambak
INDRAMAYU–Kelompok massa dari Desa Tambak Kecamatan/Kabupaten Indramayu yang mengatasnamakan Forum Komuniksi Warga Tambak (F-Kuwat) melakukan aksi unjuk rasa di kantor desa setempat, Selasa (29/8). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk ketidakpuasan atas kepemimpinan Kuwu Tambak, Tarudi. Mereka menuntut kuwu mundur dari jabatannya, karena dianggap telah merusak tatanan sosial dengan kesewenang-wenangannya. Menurut koordinator aksi, Masdi, aksi unjuk rasa ini terpaksa dilakukan mengingat pembangunan tata kelola pemerintahan Desa Tambak saat ini tidak efektif dan memprihatinkan. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan kuwu dalam memimpin desa. “Dampak dari masalah ini, kerukunan warga cenderung terganggu dan menimbulkan konflik horizontal antar warga, karena kuwu tidak mampu merangkul semua komponen,” ungkap Masdi. Selain itu, juga ada dugaan penyelewengan anggaran seperti Anggaran Dana Desa (ADD), Dana Desa (DD) maupun Bantuan Provinsi (Banprov), dan sudah banyak dilaporkan ke lembaga terkait. “Semua itu merupakan suatu bukti jika tindakan kuwu sangat merugikan dan menyakitkan hati rakyat,” tegas Masdi. Lebih memprihatinkan lagi, tambah Masdi, saat pemerintahan desa sudah tidak sehat yang ditandai dengan mundurnya bendahara desa, sekretaris, kliwon, bekel-bekel, bahkan Badan Permusyarakatan Desa (BPD) hanya tinggal seorang saja, yang mengakibatkan lumpuhnya roda pemerintahan serta terganggunya proses pelayanan. Masdi menegaskan, berdasarkan data empirik yang ada, warga Desa Tambak yang tergabung dalam F-KUWAT menyampaikan pernyataan sikap. Pertama, menolak pencairan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) tahun 2017. Kemudian minta kuwu mengembalikan uang yang diduga telah diselewengkan. “Kami juga minta agar Surat Keputusan Pengangkatan Kuwu Tambak dicabut dan dicopot, dan kami juga akan mengadu ke kementerian dan presiden Jokowi,” tandas Masdi. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: