Korban Penipuan Umrah First Travel Hanya Bisa Pasrah

Korban Penipuan Umrah First Travel Hanya Bisa Pasrah

MAJALENGKA–Korban penipuan umrah First Travel ternyata menimpa warga Kabupaten Majalengka. Adalah Rudi Safrudin (50) warga RT 03 RW 05, Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka. Semula dirinya tidak tahu kalau travel yang akan memberangkatkannya itu First Travel, karena dirinya mendaftar melalui agen Al-Hidayah di Kota Cirebon. Awalnya ayahnya yang mendapatkan hadiah umrah dari kantor tempatnya bekerja. Kemudian dirinya tertarik ikut umrah mendampingi orang tuanya yang pernah beberapa kali umrah. Selanjutnya dia mendaftar ke agen Al Hidayah dengan paket umrah Rp15,5 juta dan daftar Februari 2016. Dijadwalkan Desember 2016 berangkat namun diundur hingga April 2017. Namun pemberangktan kembali ditunda hingga dijanjikan Ramadan 1438 hijriah dengan penambahan biaya sebesar Rp2,5 juta. Semula dirinya tidak tahu kalau travel yang akan memberangkatkannya itu First Travel, dan baru sadar ketika mendapat koper berlabel First Travel. Gelombang pertama dan kedua dengan jumlah sekitar 45 orang per gelombang yang daftar ke agen Al Hidayah sudah berangkat. Tapi nahas dirinya yang tergabung dalam gelombang ketiga sejak dijanjikan pemberangkatan hingga sekarang belum juga berangkat, sampai kasus First Travel muncul di media dengan ratusan ribu korban. “Sekarang saya hanya bisa pasrah dan berharap uang Rp18,5 juta yang telah disetorkan ke First Travel bisa kembali. Saya merasa kecewa karena keinginan untuk berangkat ke tanah suci belum terwujud,” ujarnya. Dia masih berharap bisa menunaikan ibadah umrah ke tanah suci. Dia telah mempertanyakan ke pihak agen Al Hidayah kepastian pemberangkatan umrahnya tersebut, dan agen Al Hidayah juga mengaku kecolongan dengan kasus First Travel tersebut. Ketika dijadwalkan akan berangkat dia sudah berpamitan kepada tetangga, dan ketika diundur juga merasa senang karena bisa umrah pada bulan suci Ramadan yang pahalanya seperti ibadah haji. “Kalau uang yang telah disetor ke agen dikembalikan, ada rencana untuk mendaftar haji saja,” ujarnya. Rudi menunjukan tas besar dan tas kecil yang diperoleh dari First Travel plus perlengkapan umrah yang kini masih disimpan, meskipun harapan untuk berangkat umrah sangat tipis. “Saya sudah ambil paspor dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum dan pemerintah,” ujarnya. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: