Mahasiswa Baru Tak Perlu Ragu Kuliah di Pendidikan Sejarah, Ini Alasannya

Mahasiswa Baru Tak Perlu Ragu Kuliah di Pendidikan Sejarah, Ini Alasannya

INDRAMAYU - Masa pengenalan mahasiswa baru Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu telah digelar, Senin (4/9). Acaranya dilangsungkan di Aula STKIP Pangeran Dharma Kusuma. Acara itu merupakan agenda tahunan untuk memperkenalkan Prodi Pendidikan Sejarah beserta dosen-dosennya kepada mahasiswa baru. Kegiatan dibuka langsung oleh Kaprodi Pendidikan Sejarah STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu, Wahyu Iryana. Selain itu, dihadiri pula jajaran dosen tetap prodi Pendidikan Sejarah STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu. Di antaranya RoniTabroni, Galun Eka Gemini, Nurhatta dan Eva Nur Arovah. Dalam sambutannya, Wahyu Iryana mengatakan, mahasiswa tak perlu ragu lagi untuk berkuliah di Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu. Karena pihak prodi dan yayasan bersama bahu-membahu untuk kemajuan Prodi Pendidikan Sejarah. \"Ini suatu poin penting bagi kita untuk saling mendorong memajukan Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu ini,\" kata Wahyu. Wahyu menyebutkan, Prodi Pendidikan Sejarah di STKIP Pangeran Dharma Kusuma sudah mendapat akreditasi B dari BAN-PT. Selain itu, ditopang pula dengan kualifikasi keilmuan dosen-dosennya yang mumpuni dan kompeten di bidangnya. Hal itu tidak terlepas dari dosen-dosen tetap prodi Pendidikan Sejarah STKIP Pangeran Dharma Kusuma Indramayu merupakan lulusan-lulusan universitas terkemuka di Indonesia. \"Kita sebut saja, Roni Tabroni, beliau merupakan alumni dari UNM dan S-2 UGM. Begitu juga dengan Eva Nur Arovah, beliau menamatkan studinya pada Ilmu Sejarah UGM. Selanjutnya, Nurhatta menyandang Magister dari UI. Ada juga Galun Eka Gemini, S1 menempuh studidi Pendidikan Sejarah UPI dan mengambil program Magister Ilmu Sejarah Unpad,\" sebut Wahyu yang merupakan kandidat doktor Ilmu Sejarah Universitas Padjadjaran. Pendidikan Sejarah memang kurang diminati dibanding dengan program studi lainnya. Banyak faktor, di antaranya terkait peluang kerja setelah lulus menempuh sarjana. Galun Eka Gemini mengatakan, jika diselami sejarah menyimpan banyak pelajaran berharga untuk kehidupan. Dengan belajar sejarah manusia lebih mampu berpikir bijaksana dan rasional, baik dan buruk, benar dan salah. Karena sebegitu pentingnya, muncul ungkapan-ungkapan bahwa sejarah adalah obor kehidupan; Historia Vitae Magistra (sejarah adalah guru kehidupan). Tidak ada ilmu yang tidak mengandung cerita-cerita sejarahnya, sekalipun itu ilmu eksakta. \"Karena itu, tidak salah bila saya mengklaim bahwa sejarah adalah mother of science setelah filsafat ilmu,\" kata sejarawan muda asal Majalengka ini. Terkait peluang kerja, pada dasarnya lulusan mahasiswa pendidikan sejarah lebih diarahkan untuk menjadi pengajar sejarah. Namun selain menjadi pengajar, bisa juga bekerja sebagai editor buku pada sebuah penerbitan, penulis, guide tempat-tempat wisata, peneliti atau menjadi pegawai dinas-dinas terkait. \"Dengan demikian, janganlah berkecil hati menyandang status sebagai mahasiswa pendidikan sejarah. Nyatanya banyak peluang atau kesempatan bagi kalian dalam lingkup pekrjaan. Peluang kerja tidak sesempit yang kalian bayangkan sebelumnya,\" tutur Galun di hadapan mahasiswa baru. (rls/hsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: