Defisit 1,2 Juta Ton, Indramayu Didorong Jadi Sentra Kedelai

Defisit 1,2 Juta Ton, Indramayu Didorong Jadi Sentra Kedelai

INDRAMAYU -  Pemerintah menargetkan bisa memproduksi sendiri kedelai sebanyak 1,2 juta ton pada tahun 2018. Target tersebut sebagai upaya untuk menutupi kebutuhan agar tidak lagi mengandalkan impor. Saat ini kebutuhan kedelai untuk masyarakat sebanyak 2 juta ton. Sementara Indonesia hanya mampu memproduksi kedelai sebanyak 800 ribu tons. Dengan kekurangan tersebut, pemerintah mulai tahun ini menambah luas lahan tanam kedelai. Kasubdit Palawija, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI, Mulyono mengatakan, Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang dicanangkan sebagai salah satu sentra penghasil kedelai Jawa Barat. Lahan seluar 7.000 hektare ,milik Perhutani akan ditanami untuk memenuhi kebutuhan kedelai. Ia menargetkan, satu hektare lahan bisa menghasilkan 1,8 ton kedelai. Artinya, dengan 7.000 hektare di Indramayu lahan diprediksi bisa menghasilkan 12.600 ton kedelai. Secara nasional, untuk tahun ini target tanam kedelai seluar 750 ribu hektare yang tersebar di 20 provinsi termasuk Jawa Barat. Berbeda dengan kedelai impor yang dikembangkan secara rekayasa genetik, kedelai lokal akan dikembangkan secara organik. “Dari segi kesehatan, kedelai lokal lebih baik dibanding impor. Mudah-mudahan produksi kedelai kita biusa sesuai harapan, sehingga bisa menutup kekurangan produksi ,” ujarnya dalam pencanangan gerakan penanaman kedelai di Desa/Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Kamis (7/9). Secara teknis, kata dia, setiap 100 hektare tanaman nantinya akan dikawal satu petugas penyuluh. Kementerian Pertanian juga akan memberikan bantuan kepada petani, berupa benih, pupuk maupun pestisida. Petani diminta untuk fokus pada fase produksi saja dan tidak perlu memikirkan soal harga, karena pemerintah menjamin harga kedelai tersebut. Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Barat dan Banten, Andi Purwadi mengatakan, luas lahan Perhutani di Jawa Barat yang ditanami kedelai seluas 14 ribu hektare. 7 ribu hektare di antaranya berada di Kabupaten Indramayu. Sementara di Provinsi Banten seluas 7 ribu hektare. Perhutani, kata dia, secara bertahap akan menambah luas lahan untuk ditanam kedelai. “Kami akan ikut mendorong dan menyukseskan program ketahanan pangan,” tuturnya. Sementara Asda II, H Susanto BAE mengatakan Pemerintah Kabupaten Indramayu mendukung program peningkatan produksi kedelai. Apalagi Kabupaten Indramayu salah satu daerah yang dijadikan pilot project. Luas lahan yang ditanami kedelai di Indramayu pun paling luas ketimbang di daerah lain. \"Kabupaten Indramayu juga, merupakan daerah lumbung padi dan memberikan kontribusi pangan nasional. Untuk produksi padi, Pemerintah pusat menargetkan sebesar 1,7 juta ton. Di sisi lain untuk konsumsi masyarakat Indramayu hanya 300 ribu ton. Jadi surplus 1,4 juta ton. Selain padi, Indramayu juga siap memberikan konstribusi kedelai,\" ujar Susanto. (kom)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: