Solidaritas Muslim di Majalengka Doakan Rohingya

Solidaritas Muslim di Majalengka Doakan Rohingya

MAJALENGKA – Ribuan ormas dan lembaga Islam di Kabupaten Majalengka menggelar aksi dukungan terhadap muslim Rohingya Myanmar. Gerakan yang mengatasnamakan Solidaritas Muslim Majalengka untuk Rohingya itu berorasi di alun-alun Majalengka, pendopo hingga DPRD Majalengka, Jumat (8/9). Ribuan massa ormas Islam yang tergabung dalam 32 ormas atau lembaga ini mengutuk kebiadaban pemerintah Myanmar terhadap masyarakat Rohingya. Koordinator aksi solidaritas umat Muslim Majalengka untuk Rohingya, Acep Saepudin mengklaim massa yang ikut aksi mencapai 10 ribu yang berasal dari ormas Persis, PUI, Syarikat Islam, FPI, JIS, dan berbagi komponen umat islam di Kabupaten Majalengka. Menurut Acep, aksi solidaritas menunjukan bahwa umat Islam bukan agama teroris dan muslim di kabupaten Majalengka sangat prihatin dengan aksi biadab terhadap etnis Rohingya di Myanmar dan meminta agar pembantaian etnis Rohingya dihentikan. Hal senada disampaikan mantan anggota DPR RI yang juga aktivis GP-FUI, H Ade Firdaus SE MM yang meminta Pemkab Majalengka dan anggota DPRD Majalengka peduli dengan menggalang dana dan memberikan sumbangan bagi warga Rohingya yang sangat membutuhkan bantuan. Ade mengpresiasi langkan Presiden Jokowi yang telah mengutus Menlu ke Rohingya. “Kami meminta hentikan genosida dan pemerkosaan di Rohingya,” tandasnya. Terpisah, Sekretaris PD Muhamadiyah Kabupaten Majalengka Mista Hadi Permana menyatakan masalah Rohingya bukan hanya masalah umat Islam tapi merupakan tragedi kemanusiaan. Menurutnya, aksi solidaritas ini merupakan bentuk kepihatinan atas tragedi kemanusiaan atau pembantaian untuk menghilangkan etnis Rohingya. “Kami berharap dengan aksi ini para pemimpin kita dan pemimpin dunia ikut prihatin, dan memberi solusi agar kekerasan pemerintah Myanmar dihetikan,” tandasnya. Pantauan Radar, ribuan massa Persis longmach dari Masjid Al-Manar Kelurahan Majalengka Kulon menuju alun-alun Majalengka. Begitupula ribuan massa dari Muhamadiyah longmarch dari Ponpes Darul Arqom menuju  alun-alun, kemudian menyatu dengan ribuan massa dari berbagai elemen dan berorasi di depan  pendopo bupati lalu berjalan menuju halaman Gedung DPRD Kabupaten Majalengka. Semula aparat kepolisian menutup rapat gerbang pintu masuk gedung dewan, tapi setelah Kapolsek Majalengka AKP Suparman meminta pintu gerbang dibuka ribuan massa merangsek masuk halaman gedung wakil rakyat dan bergantian berorasi hingga menjelang Asar. “Kami menyuarakan kepedulian terhadap muslim Rohingya, karena kami tidak bisa menutup mata, hati, dan pikiran bahwa sesama kaum muslim saat ini sedang dizolimi dengan sangat luar biasa. Ini tidak bisa didiamkan terlalu lama, karena kita tidak ingin muslim khususnya Rohingya terbunuh dan dizolimi,” kata salah satu peserta aksi, Asep Aminudin. Pihaknya menyerukan kepada seluruh muslim berdoa agar pemerintah Myanmar hingga militer mendapat balasan setimpal, karena telah menghancurkan muslim. Tindakan orang-orang biadab dan pemerintahan Myanmar menurutnya sudah kelewatan dan melanggar HAM. Maka pemerintah Indonesia juga harus memberikan ultimatum atas kekerasan terhadap rakyat Rohingya. “Kami juga melakukan doa dan penggalangan dana, yang akan disumbangkan untuk kaum muslimin pengungsi Rohingya,” jelasnya. Hal senada diserukan Amin Ridwan, pihaknya mendorong kepada wakil rakyat agar mengintervensi pemerintah pusat melakukan upaya perlindungan terhadap rakyat Rohingya. Pihaknya juga meminta kepada sejumlah fraksi di DPRD Majalengka sepakat dan menyatakan sikap kepada pemerintah pusat, agar memberi ultimatum kepada pemerintah Myanmar. “Kami di sini siap berjihad untuk memberikan perlindungan terhadap sesama muslim. Ini sudah sangat keterlaluan dan jangan dibiarkan begitu saja. Kami siap dikirim ke Myanmar untuk memberikan perlawan terhadap pemerintah Myanmar,” imbuhnya. (ono/ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: