Perbaikan Jalan Patala-Legokherang Dianggarkan Rp500 Juta

Perbaikan Jalan Patala-Legokherang Dianggarkan Rp500 Juta

KUNINGAN-Jarak Desa Legokherang yang berada di perbatasan Kabupaten Kuningan dan Cilacap, Jawa Tengah dengan kota Kuningan, lumayan jauh. Untuk mencapai desa ini, dibutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan darat dari pusat kota Kuningan. Sayangnya, kondisi jalan menuju Legokherang dari Patala sepanjang sekitar 8 kilometer tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Terlebih medan jalannya menanjak sehingga perjalanan bisa menjadi lebih lama lagi. Salah seorang pengguna jalan, Samsudin mengatakan, jalan menuju Legokherang mirip saluran kering. Aspalnya banyak mengelupas, ditambah lagi jalannya menanjak. Motor yang digunakannya juga agak kesulitan ketika melintas di jalan tersebut. “Mirip hawangan saat karena rusak parah. Untungnya saya pakai motor trail sehingga tidak terlalu sulit. Beda kalau menggunakan motor manual apalagi matik, bisa dipastikan pengendaranya akan mengalami kesulitan ketika melintas,” sebut Samsudin. Bupati H Acep Purnama SH MH yang datang ke desa tersebut langsung memanggil Kabid Bina Marga, Apep Kusmara ST MT untuk segera melakukan perbaikan ruas Jalan Patala-Legokherang. Rencananya, perbaikan jalan yang menghubungkan kedua desa tersebut bakal segera dilakukan. “Saya sengaja memanggil Kabid Bina Marga untuk melihat kondisi jalan di desa ini, kemudian segera melakukan perbaikan. Kasihan masyarakat Legokherang yang kondisi jalannya mengalami kerusakan,” ujar bupati. Di hadapan kepala desa dan warga setempat, bupati menjanjikan akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 juta untuk perbaikan jalan. Anggaran sebesar ini berdasarkan perhitungan dari Kabid Bina Marga, setelah melihat kondisi jalan itu sendiri. “Setelah dihitung, anggaran perbaikannya sebesar Rp500 juta. Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang yang akan melakukan perbaikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, perbaikan jalan bisa segera dilakukan. Dampak dari mulusnya jalan, berimbas terhadap perekonomian warga itu sendiri,” katanya. Selain akses jalan yang mengalami kerusakan terutama dari Patala sampai Legokherang, warga di desa tersebut tidak bisa menggunakan handpone untuk berkomunikasi dengan warga lainnya terutama yang berada di luar desa. Pasalnya, di desa ini tidak ada tower BTS telekomunikasi. Alhasil desa ini seperti terisolir dari sinyal handphone. “Agar warga di desa ini bisa berkomunikasi, saya meminta Dinas Informasi dan Komunikasi untuk mendekati operator seluler. Bujuk agar operator membangun BTS, supaya wilayah ini tidak blankspot,” pinta bupati. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: