Bobotoh Majalengka Galang Koin untuk Persib Bayar Sanksi PSSI

Bobotoh Majalengka Galang Koin untuk Persib Bayar Sanksi PSSI

MAJALENGKA - Pertandingan ekshibisi antara Persib Legand kontra Majalengka All Star di Stadion Warung Jambu Majalengka, Sabtu (16/9) diwarnai aksi penggalangan koin oleh Viking dan bobotoh. Humas Viking Alengka, Ujang Galuh menyebutkan, aksi penggalangan dana itu merupakan bentuk dukungan dan keprihatinan atas sanksi dari PSSI. Karena aksi bobotoh yang menyuguhkan koreografi Save Rohingya pada pertandingan Liga 1 melawan Semen padang beberapa waktu lalu PSSI mendenda Persib. Seluruh anggota Viking dan bobotoh kompak menggalang koin untuk membantu Persib membayar denda Rp 50 juta. “Alhamdulilah dana sudah terkumpul lebih dari denda yang ditetapkan PSSI,” ujarnya. Seorang bobotoh Persib yang juga penggemar sepak bola, Ria Andrini Megawati menyatakan prihatin dengan sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada Persib atas aksi bobotoh tersebut. Sebagai sesama muslim tentu harus memiliki kepedulian dan keprihatinan dengan tragedi Rohingya. Sehingga wajar jika bobotoh spontan peduli kepada sesame muslim tersebut. Ria mendukung  aksi penggalangan dana oleh para bobotoh tersebut. Sementara laga persahabatan antara Persib Legand kontra Majalengka All Star berakhir tanpa gol. Persib Legend menurunkan sejumlah pemain, di antaranya Sutiono, Aris Munandar, Yusuf Bachtiar, Nyangyang, dan lainnya. Sedangkan Majalengka diperkuat Khusnul Yakin, Aeron Randi, Ikbar, Latief dan sejumlah pemain Dishub. Laga  persahabatan tersebut mendapatkan dukungan dari ribuan bobotoh yang memadati stadion. Dalam stadion diwarnai bentangan spanduk Viking dan bobotoh. Di antara spanduk yang terpasang di pagar stadion sebelah tribun timur nampak bertuliskan “Save Persima dan Suntik Dana Persima”. Spanduk itu sebagai bentuk dukungan untuk sepak bola Majalengka. Bupati Majalengka Sutrisno mengapresiasi laga ekshibisi tersebut. “Masyarakat Majalengka sangat menyukai sepak bola dan saya juga suka sepak bola. Majalengka memiliki ruang   sepak bola untuk maju,” kata Sutrisno saat memberikan sambutan sebelum laga dimulai. Untuk kemajuan sepak bola harus didukung dengan ramahnya masyarakat, dan jangan mempersulit izinnya. Dia menegaskan tidak bisa ditekan apalagi dengan teriak-teriak di belakang. “Pemda tidak bisa memberi dana untuk Persima  seenaknya, karena harus sesuai dengan mekanisme dan aturan,” tandasnya. Sementara sekretaris PSSI Kabupaten Majalengka Sunarpi mewakili panitia, menyampaikan terima kasih kepada sponsor yang telah mendukung pertandingan ekshibisi tersebut. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: