Perpustakaan Daerah Butuh Gedung Representatif

Perpustakaan Daerah Butuh Gedung Representatif

MAJALENGKA – Kondisi gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Majalengka cukup memprihatinkan, dan perlu kebijakan  dari Pemkab Majalengka untuk memindahkan lokasi Perpusda atau membangun gedung yang lebih representatif guna meningkatkan minat baca masyarakat. Hal itu merupakan salah satu poin yang terungkap dalam diskusi stakeholder meeting, untuk pengembangan perpustakaan berkelanjutan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Majalengka, Selasa (19/9). Kepala Bidang Perpustakaan Dra Yuyun Yuhana menyebutkan, meskipun kondisi perpustakaan yang cukup memprihatinkan dan nampak kumuh karena gedung yang sempit, tapi aktivitas di dalam perpustakaan cukup ramai. “Meskipun kondisi Perpusda memprihatinkan, tapi saat ini ruang perpustakaan lebih luas setelah ruang pengawas digunakan untuk perpustakaan,” tutur Yuyun di hadapan peserta. Jumlah anggota Perpusda  Majalengka mencapai 13.392 orang dengan jumlah pengunjung per hari mencapai 50 hingga 150 orang. Adapun koleksi buku di Perpusda mencapai 11.451 buku dengan layanan komputer gratis sebanyak 15 unit. “Perpusda buka Senin sampai Jumat pukul 07.00 hingga pukul 15.00, sedangkan Sabtu dan Minggu buka pukul 08.00 hingga pukul 13.00,” bebernya. Sementara Asisten Pembangunan Setda Majalengka, Drs H M Abdul Ghani MSi mengakui kondisi gedung perpustakaan kurang representative. Pihaknya mengusulkan gedung Perpusda pindah ke lokasi yang strategis seperti di kompleks SKB. “Kami mohon Perpusda menyusun konsep dan proposal yang baik, untuk pengembangan gedung perpustakaan untuk diajukan kepada pengambil kebijakan yang lebih berwenang,” tutur Gani, saat membuka rapat tentang perpustakaan tersebut. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Majalengka, Hj Suratih Puspa SH MM menjelaskan ada 168 desa yang telah mendapat bantuan buku dari Pemprov Jabar dan baru 2 perpustakaan desa yakni Desa Karayunan dan Desa Weragati plus TBM Nurul Huda  yang mendatkan bantuan 3 unit komputer dari Perpuseru. Sementara fasilitator dari coca cola Foundation, Drs Eriyandi Budiman menyebutkan tujuan stakeholder meeting untuk membangun kesadaran mengkatkan kualitas hidup dan perpustakaan di Majalengka  bisa lebih maju. “Mari kita seluruh stakeholder bergerak agar perpustakaan lebih maju, karena ini menjadi tanggung jawab kita,” harapnya. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: