Gawat, Kasus HIV Cenderung Meningkat Setiap Tahun
MAJALENGKA-Kasus penyebaran HIV/AIDS hingga kini masih menunjukkan grafik peningkatan. Fakta tersebut membuat bingung para penggiat yang bertugas menekan penyebaran virus tersebut. Muncul isu bahwa penyebaran virus yang belum ada obatnya itu berasal dari pembalut merek tertentu, namun dibantah aktivis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Majalengka. Programer PKBI, Beben Badruzzaman mengatakan saat ini orang yang terjangkit HIV memang meningkat. Bahkan muncul kasus-kasus terbaru, dan pihaknya merasa heran karena kasusnya selalu meningkat setiap tahun. “Ini berarti masih banyak perilaku seksual menyimpang di luar sana. Kami tidak tahu juga, tetapi yang jelas penyebab orang terjangkit HIV masih didominasi karena seks bebas,” ungkapnya. Beben menambahkan, penyebaran HIV/AIDS hanya ada empat penyaluran yakni melalui cairan darah, cairan sperma, cairan vagina, dan cairan air susu ibu (ASI). Di luar empat cairan tersebut yang bergesekan satu sama lain, seperti isu yang pihaknya dapatkan yakni lewat pembalut. “Memang ada isu yang mengatakan bahwa penularan HIV bisa lewat pembalut, namun bila melihat daya hidup virus tersebut dalam benda mati seperti pembalut hal itu tidak memungkinkan. Virus HIV hanya bisa hidup dalam organ yang hidup, bukan benda mati seperti pembalut. Kalau dalam alat suntik bisa jadi, oleh karenanya pihak-pihak atau petugas kesehatan kini menggunakan alat suntik yang steril,” ungkapnya. Saat ini ada program setiap ibu hamil dimanapun wajib tes HIV. Tujuannya untuk mendeteksi dini penyebaran HIV, dan jika ditemukan ibu positif HIV maka setelah melahirkan tidak boleh memberikan ASI untuk anak yang baru dilahirkan. “Program ini hanya untuk mendeteksi dini, soal penyebab lain seperti masih berhubungan intim dengan pasangan liar hal itu perlu kesadaran. Kami sebagai aktivis hanya menyarankan agar masyarakat tidak terjun ke perilaku bebas seksual, karena dampak negatifnya bisa tertular virus tersebut,” ungkapnya. (bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: