Jokowi-JK Napak Tilas Kekejaman PKI di Lubang Buaya
JAKARTA - Presiden Joko Widodo bersama wakilnya, Jusuf Kalla memperingati hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (1/10). Tak hanya memperingati, mereka melakukan napak tilas peristiwa pembunuhan terhadap enam jenderal itu. Jokowi yang memakai setelan jas berwarna biru dongker ditemani JK, jajaran para menteri dan pimpinan lembaga negara berjalan ke rumah penyiksaan di kompleks monumen tersebut. Tampak dia mendengarkan secara seksama penjelasan dari pihak museum mengenai persitiwa yang terjadi kala itu. Adapun di tempat itu, enam jenderal, Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI R. Suprapto, Mayjen TNI M.T Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI Donald Issaccus Panjaitan, Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu Piere Tendean disiksa agar mau menandatangani surat pernyataan untuk mendukung komunis di Indonesia sebelum akhirnya dibunuh. Selang tiga menit, Jokowi pun beranjak ke lubang tempat mayat para pahlawan revolusi itu dibuang. Yakni sumur tua yang saat ini dinamai Lubang Buaya. Dia menengok ke dalam sumur tersebut didampingi JK, Menkopolhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Mendikbud Muhadjir Effendi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Dalam peringatan hari kesaktian Pancasila, Jokowi menegaskan bahwa tidak ada lagi ruang bagi PKI di seluruh wilayah Indonesia. Kata dia, jangan sampai sejarah kelam kekejaman PKI terulang lagi. Karenanya, dia meminta semua pihak memegang teguh Pancasila dan menjaga kesatuan serta persatuan. \"Jangan beri ruang kepada ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. Apalagi memberi ruang kepada PKI, tidak!\" tegasnya. Dia pun kembali menyatakan bahwa posisi pemerintah sangat jelas. Yakni memegang teguh TAP MPRS Nomor 25 tahun 1996. Bahwa PKI adalah organisasi terlarang di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Begitu pun melarang menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran komunisme/marxisme-leninisme. \"Artinya komitmen kita, komitmen saya, komitmen pemerintah jelas karena di TAP MPRS Nomor 25 jelas bahwa PKI itu dilarang. Jelas sekali. Saya kira tidak perlu saya ulang-ulang,\" lugas mantan wali kota Solo itu. Terakhir, dia mengajak seluruh komponen bangsa untuk saling bersinergi demi masa depan Bangsa Indonesia. \"Saya perintahkan kepada TNI, Polri, serta seluruh lembaga pemerintah untuk bersama-sama bersinergi membangun bangsa, membuat rakyat tenang dan tentram dan bersatu padu menghadapi persaingan dan kompetisi global,\" pungkas Jokowi. (dna/JPC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: