GP Ansor Gelar Luragung Bershalawat

GP Ansor Gelar Luragung Bershalawat

KUNINGAN-Masih dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah 1439 H, Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kuningan menggelar kegiatan Luragung Bershalawat, Sabtu malam (30/9). Turut hadir dalam acara itu Kadis PUPR H Jajat Sudrajat MSi mewakili Bupati, Ketua Tanfidiyah PC NU Kuningan KH Aam Aminudin SH MA, unsur Muspika Kecamatan Luragung, para Kepala Desa se-Kecamatan Luragung, para pengurus pengurus GP Ansor, tokoh masyarakat serta undangan lainnya. Sebelum acara Luragung bersholawat dilaksanakan, terlebih dulu pagi harinya dilaksanakan kegiatan karnaval tahun baru Islam dihadiri langsung Ketua TP PKK Kuningan Hj Ika Acep Purnanama. Dalam sambutanya, istri bupati ini Acep Purnama ini mengatakan, adanya Luragung Bersholawat diharapkannya bisa dilaksanakan setiap tahun. Ia juga menyampaikan terima kasihnya karena dalam sholawat tersebut dihadiri anggota DPR RI Fraksi PKB H Yanuar Prihatin MSi sekaligus sebagai pemandu dzikir kebangsaan didampingi Rois Syuriah NU KH Abdul Aziz AN. \"Semoga acara seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahun yang lebih meriah lagi. Terima kasih kepada GP Ansor Kabupaten Kuningan dan Muspika Kecamatan Luragung serta pihak lain yang juga ikut dalam kegiatan ini. Malam hari diisi dengan santunan anak yatim dan dzikir Kebangsaan oleh Pak H Yanuar Prihatin, serta Tabligh Akbar oleh Pak KH Abdul Azis Ambar Nawawi, Rois Suriyah PC NU Kabupaten Kuningan,\" kata Ika. Di tempat yang sama, Ketua GP Ansor Kabupaten Kuningan KH Didin Misbahudin menuturkan, kegiatanan Luragung Bersholawat dilaksanakan sebagai upaya dalam melakukan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya persatuan \"runtut raut sauyunan\" (damai seiring sejalan, red) dengan memperkuat Islam Rahmatan Lil Alamin. \"Tablig Akbar untuk melakukan proses penyadaran terhadap umat bahwa sejatinya Islam itu adalah rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam). Bukan hanya sebatas rahmatan lil muslimin, situasi umat muslim saat ini sangat menghawatirkan. Pasalnya, banyak umat yang awam soal agama secara mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tak jelas,\" tutur Didin. Menurutnya, berbagai isu yang mengatasnamakan agama dan dipandangnya cukup parah saat ini, disinyalir akan menuju ke disintegrasi bangsa dan perpecahan sesama warga. Untuk itu, GP Ansor mengajak kepada umat untuk menjadi muslim yang baik dan menjadi warga negara yang baik. Ia beralasan karena agama dan negara atau nasionalisme merupakan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. \"NU sendiri memiliki jargon mengenai hubbul wathon minal iman yang artinya cinta negara adalah sebagian dari iman. Maka mari pelihara negara ini, jangan sampai diadu domba oleh kepentingan yang tak jelas yang selalu mengatasnamakan agama,\" ucap Didin. Sementara itu, Rois Syuriah NU KH Abdul Aziz Anbar Nawawi dalam Tausiyahnya mengungkapkan, tahun baru Muharram 1439 H ini adalah hijrah, yakni hijrah dari ketidakpercayaan satu kelompok dengan kelompok lainnya untuk menjadi saling mempercayai, saling membangun, tidak saling membuat fitnah seperti yang sudah terjadi saat ini. \"Ini adalah memperingati peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrah ke Madinah yang merupakan program utama yang dibuat Rasulullah SAW adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin sebagai pendatang dan kaum Anshar sebagai pribumi di Madinah,\" ungkapnya. Tak hanya perbedaan tersebut ada saat ini, lanjut Aziz, di Madinah juga ada perbedaan agama. Di sana ada pemeluk agama Islam, Nasrani, Majusi dan Yahudi. Lantas, terang Marsyudi, Rasulullah mampu merekatkan perbedaan itu semua dan mampu menghancurkan sekat-sekat perbedaan pendapat, pikiran, dan juga pendapatan. \"Bangsa Indonesia hari ini butuh itu (persaudaraan, red), itu yang paling utama untuk hari ini. Sehingga ke depan tidak ada produsen atau pembuat fitnah di antara umat Islam itu sendiri. Tawashaw bil haqqi harus bil haqqi, tidak dengan fitnah,\" kata dia. Fitnah-fitnah yang kini marak, masih kata Aziz, itu ada yang menciptakannya lalu disebar melalui media sosial. Dia berharap, masyarakat menyadarinya sehingga bisa membedakan mana yang fitnah dan mana yang benar. Lagi pula, menyebarkan fitnah itu tidak ada gunanya. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: