Jembatan Gantung Ciledugwetan Siap Dilalui Warga

Jembatan Gantung Ciledugwetan Siap Dilalui Warga

CIREBON-Tim relawan dari Vertical Rescue Indonesia (VRI) akhirnya merampungkan proses pembuatan jembatan gantung yang menghubungkan Kp Kebon Awi dan Kp Pelabuan Desa Ciledugwetan, Kecamatan Ciledug. Jembatan tersebut berhasil diselesaikan kurang lebih lima hari dengan jumlah relawan yang terlibat dari VRI dan komunitas lainnya sekitar 30 orang. “Ini sudah bisa dilalui, insyaallah aman dan tidak berbahaya. Kita gunakan pengaman samping agar anak-anak sekolah dan masyarakat yang melintas bisa berpegangan,” ujar Dansatgas ekspedisi 1.000 jembatan gantung untuk Indonesia dari VRI, Tedi Ixdiana saat ditemui Radar. Jembatan gantung tersebut menurut Tedi, menjadi titik yang ke-35. Saat ini, tim relawan dari VRI serta komunitas lainnya sedang bergerak menuju titik lainnya di Cirebon untuk membuat jembatan gantung di atas sungai Cijangkelok yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Sebagian tim sudah bergeser ke tempat jembatan gantung yang akan menghubungkan Cirebon dan Brebes. Untuk sekitar 7 hari ke depan, tim akan tetap berada di Cirebon-Brebes,” imbuhnya. Panjang jembatan gantung yang menghubungkan Blok Kebon Awi dan Blok Pelabuan tersebut, kurang lebih sekitar 100 meter. Beban yang bisa ditopang dengan masa pakai lima tahun adalah tiga orang dewasa. “Ini yang kita tekankan kepada masyarakat. Ini adalah jembatan darurat, bukan jembatan permanen. Sehingga memang ada aturan dan tidak boleh dilintasi kendaraan. Kalau mau awet harus ikuti aturannya,” ungkapnya. Sementara itu, Dedi Majmu, Aktivis Petakala Grage saat ditemui Radar mengatakan, keberadaan jembatan tersebut sangat membantu aktivitas masyarakat sekitar karena jembatan tersebut nantinya merupakan penghubung satu-satunya warga yang hendak hilir mudik baik ke Kebon  Awi  dan Pelabuan atau sebaliknya. “Terutama anak sekolah, mereka tidak perlu lagi takut kalau debit air naik. Dulu biasanya kalau debit air naik atau hujan, anak-anak libur sekolahnya karena tidak ada akses untuk menyeberang. Kalau mau menyeberang lewat jembatan besar harus lewat kecamatan sebelah,” ungkapnya. (dri)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: