Kepsek Diduga Aniaya Siswa, Didemo Mundur
INDRAMAYU - Ratusan siswa SMPN 3 Balongan tak terima rekan mereka diperlakukan tak baik oleh kepala sekolah. Mereka akhinya melakukan aksi demonstrasi di depan sekolah, Selasa (3/9), menuntut kepala sekolah dicopot dan dipindahkan ke sekolah lain. Dengan membawa aneka poster dan pamflet, ratusan siswa sepakat ingin menurunkan kepala sekolah mereka. Kepala sekolah dinilai ringan tangan terhadap para siswa. Mereka menuntut kepala sekolah yang lebih bijaksana dalam menghadapi permasalahan. Sementara itu didampingi Anggota DPRD Indramayu, Azun Mauzun, korban terduga kekerasan bersama orang tua berdiskusi bersama kepala sekolah di ruangannya. Dalam diskusi korban menirukan dan memperagakan aksi kekerasan yang diterima dirinya. “Terus terang kami kecewa kalau memang ada tindak kekerasan dari guru terhadap siswa,” ungkap Azun Mauzun. Samroni, siswa kelas 3 korban terduga tindak kekerasan mengungkapkan, dirinya telah ditampar kepala sekolah pada September kemarin. Menurutnya, ketika itu para siswa tengah berbaris di halaman sekolah. Tiba-tiba tanpa sebab yang jelas kepala sekolah menghampiri kerumunan siswa dan langsung menampar dan menendang salah seorang siswa. “Kejadian September kemarin,” kata dia. Atas kejadian tersebut korban mengadu kepada orang tuanya dan dibawa ke puskesmas setempat. Dari hasil pemeriksaan Samroni mengatakan, dirinya menderita luka lebam. Samroni mengaku tidak mengetahui secara pasti motif di balik penamparan tersebut. Aksi demo tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap sang kepala sekolah. Tuntutan massa pendemo yakni agar kepala sekolah segera dicopot dan dipindahkan ke sekolah lain. Soalnya dikhawatirkan kejadian serupa akan terulang di kemudian hari. Selain itu, para siswa pun mengaku ingin menjalani kegiatan belajar mengajar dengan hati tenang, tanpas waswas dihantui oleh aksi kekerasan terhadap murid. Massa pendemo berharap tuntutan mereka akan ditangani dalam waktu cepat. Mereka mengancam akan melaporkan kepala sekolah kepada polisi jika belum ada penanganan serius yakni pencopotan. Tindakan kekerasan yang diduga dilakukan kepala sekolah SMPN 3 Balongan dinilai telah mencoreng dunia pendidikan. Sementara Kepala SMPN 3 Balongan, Lili Suryana saat dikonfirmasi membantah melakukan penganiayaan terhadap siswanya. Dia mengaku tidak pernah melakukan semua yang dituduhkan para siswa kepadanya. “Tidak ada tindak kekerasan. Ini kan sedang diselidiki dewan pendidikan, tanyakan saja kepada pengacara saya. Saya tidak merasa (melakukan kekerasan, red),” tutup Lili. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: