Perpanjangan Durasi CFD Siliwangi Perlu Perwali

Perpanjangan Durasi CFD Siliwangi Perlu Perwali

CIREBON -  Rencana perpanjangan durasi car free day (CFD) Jl Siliwangi, sulit direalisasikan dalam waktu dekat. Surat permohonan perpanjangan waktu penutupan Jalan Siliwangi yang diajukan Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), belum sampai di Dinas Perhubungan. “Sementara berdasarkan aturan, CFD Jl Siliwangi dan di Jl Pramuka itu dari pukul 06.00-09.00. Kita belum terima disposisi suratnya,” ujar Kepala Seksi Bidang Keselamatan dan Teknik Sarana Dishub, Rony Priatna SSiT MSi, kepada Radar, Rabu (4/10). Menurut dia, tugas dishub selama ini sebatas mengatur dan mengamankan kegiatan tersebut. Secara administratif, tertulis kegiatan ini berlangsung hingga Oktober mendatang. Selama belum ada perubahan, durasi CFD juga tetap mengikuti ketentuan yang disepakati. \"Kami hanya bagian petugas arus lalu lintas dalam kegiatan CFD ini,” jelasnya. Meski demikian, Rony tak menutup kemungkinan bila nantinya ada penambahan durasi penutupan Jl Siliwangi. Tetapi perubahannya tidak bisa tiba-tiba. Perlu ada mekanisme dan prosedur yang dilalui. CFD sendiri perlu memiliki payung hukum. Salah satunya dengan diterbitkannya peraturan walikota. Bila landasan perwali itu sudah ada, kemudiann surat tersebut diberikan ke dishub dan akan diberikan berupa surat rekomendasi dari dishub berlanjut ke Polres Cirebon Kota. \"Dishub bukan satu-satunya intansi pemberi izin/rekomendasi. Harus dilengkapi dengan beberapa izin intansi lainnya,\" jelasnya. Selama ini, kata Rony, permintaan izin yang masuk hanya kegiatan sesaat. Termasuk bila ada perpanjangan waktu. Dia mencontohkan, ada kegiatan yang di lokasi CFD. Biasanya langsung ada surat untuk penambahan durasi. Tetapi selama ini belum pernah ada permohonan penambahan durasi secara permanen. Di lain pihak, FORMI sendiri tak hanya menginginkan perpanjangan waktu. Semakin banyaknya pedagang di area CFD Jl Siliwangi, mulai mengganggu aktivitas olahraga. Wakil Ketua FORMI, Dedi Kenedi menilai, perlu ada pembatasan pedagang dan pengaturan yang jelas. “Makin ke sini makin menjamur. Mereka jualan sudah bukan lagi di trotoar, tapi di badan jalan,” ujar Dedi, belum lama ini. Tak adanya pengendalian jumlah pedagang, kata dia, membuat area senam terganggu. Melihat hal ini, pihaknya sudah secara lisan dan tertulis mengirim surat kepada pihak terkait untuk bisa menertibkan para pedagang. Pasalnya, CFD Siliwangi diharpkan bisa menjadi salah satu alternatif berolahraga untuk masyarakat Cirebon bukan dipenuhi oleh pedagang. \"CFD ini merupakan ruang untuk berolahraga, kalau pun ada pedagang kami harap tak terlalu banyak, \" ungkapnya. Selain itu, jam ditutupnya Jalan Siliwangi hingga M Toha, FORMI juga berharap durasinya ditambah. Bila biasanya pukul 06.00-09.00 WIB, nantinya diperpanjang sampai pukul 11.00 WIB. Namun untuk merealisasikan hal tersebut pihaknya masih memerlukan pembicaraan lebih lanjut dengan dinas perhubungan dan Polres Cirebon Kota. \"Surat sudah kami kirimkan kepada pihak terkait untuk melakukan mediasi bagaimana agar CFD Siliwangi ini bisa lebih nyaman dan tertata,\" terangnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: